eQuator.co.id – Sambas-RK. Suasana duka menyelimuti kediaman Kartona, 63, warga Rt 11/Rw 6, Dusun Buluh Parit, Desa Serumpun Buluh, Kecamatan Tebas, Sambas, Minggu (24/4).
Kartona adalah ibu Uray Winja Marlinda, 26, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Sambas yang meninggal di tempatnya bekerja di Bintulu, Malaysia Timur, Sabtu (23/4). Uray Winja menjadi korban kecelakaan kerja, tertabrak forklift.
“Saya mendapat kabar duka, putri saya meninggal. Kabar itu saya terima dari warga Tebas (Sambas) yang juga bekerja satu perusahaan dengan anak saya,” kata Kartona di kediamannya, kemarin.
Wanita parubaya ini menyampaikan kabar duka itu kepada putra sulungnya, Uray Hemdi. “Setelah anak sulung saya mengkonfirmasi di perusahaan Malaysia itu, ternyata benar, Uray Winja meninggal,” ungkap Kartona.
Dengan air mata bercucuran, Kartona menceritakan, putrinya itu bekerja di perusahaan plywood di Bintulu. Uray Winja ditabrak forklift. Hanya saja belum ada berita detailnya atas kejadian itu.
“Uray Winja merupakan anak kesembilan saya dari sebelas bersuadara,” katanya.
Uray Winja berangkat ke Malaysia sejak Februari 2016 lalu. Tanggal 1 Mei mendatang genap tiga bulan dia bekerja. “Informasinya, kecelakaan tersebut terjadi Sabtu (23/4) sekitar pukul sembilan pagi waktu Malaysia,” jelas Kartonah didampingi Uray Hemdi dan Uray Suriyadi anak pertama dan keduanya.
Keluarga besar Uray Winja berharap jenazah TKW itu dibawa pulang ke kampung halamannya. Hanya saja belum ada kabar dari pimpinan perusahaan tempat Uray Winja bekerja. “Hari Sabtu dan Minggu libur, jadi kita tak bisa berkomunikasi dengan pimpinan perusahaan. Kami berharap jenazah anak saya cepat dipulangkan ke kampung halaman,” harap Kartona.
Putra sulung Kartona, Uray Suryadi belum mengetahui secara persis, kronolgis peristiwa nahas yang menimpa adik perempuannya. Uray Winja bekerja difasilitasi PT Mitra Harta Insani cabang Sambas.
“Kita masih menunggu kapan jenazah adik saya bisa dibawa pulang. Karena hari Sabtu dan Minggu, kantor pemerintah baik di Indonesia maupun Malaysia masih tutup,” jelasnya.
Uray Suryadi mengharapkan jenazah adiknya secepatnya dipulangkan. Pihak keluarga sudah menunggu, apapun kondisinya. Dia meminta perusahaan bertanggungjawab atas pemulangan jenazah Uray Winja, apalagi ini kecelakaan kerja.
“Kami harapakan jenazah almarhumah bisa segera dibawa pulang, sehingga tidak ada lagi perasaan bimbang. Sampai saat ini kami pihak keluarga masih menugggu kepastian,” tegasnya.
Laporan: M. Ridho
Editor: Hamka Saptono