Akses Bengkayang-Sambas Putus

Diterjang Banjir, Jembatan Sungai Kajang Ambruk

TINJAU Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc meninjau Jembatan Desa Sungai Kajang, Kecamatan Subah yang ambruk, Sabtu (16/3). Sairi/ Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – SAMBAS-PONTIANAK-RK. Banjir semalaman menyebabkan Jembatan Desa Sungai Kajang, Kecamatan Subah ambruk. Aktivis masyarakat lumpuh. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) membangun jembatan darurat, mengatasi putusnya akses menuju ibukota Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang.

Ambruknya jembatan, Sabtu (16/3) dini hari, menyebabkan satu truk pengangkut sawit dan seorang pengendara sepeda motor terperosok.

Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc langsung memantau kondisi jembatan yang ambruk. “Alhamdulillah hari ini (kemarin, red), kita bisa memantau ke lokasi jembatan yang ambruk. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, meskipun sebenarnya pembangunannya merupakan tanggung jawab Pemprov (Pemerintah Provinsi, red) Kalbar,” katanya, Sabtu (16/3) siang.

Meski tanggung jawab Pemprov, tapi Pemerintah Kabupaten Sambas, terang Atbah, harus memberikan solusi cepat, agar akses masyarakat tidak terputus. “Kita telah komunikasi dengan Pemprov, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan bapak Gubernur. Sekarang, Tim Pemprov sedang menuju kesini untuk melakukan pemantauan langsung ke lokasi,” ungkapnya.

Pemkab Sambas melalui Dinas PUPR membangun jembatan darurat, agar lalu lintas bisa dilintasi motor dan mobil. “Mudah-mudahan jembatan darurat bisa segera dibangun,” tutupnya.

Sementara itu, Sukmo, warga Kota Singkawang mengatakan, jembatan ambruk sekitar pukul 04.30 Wib. Ketika itu, dia sedang mengemudikan truk bermuatan sawit menuju Kecamatan Subah. Menurutnya, tidak ada rambu-rambu peringatan yang menandakan jembatan tersebut ambruk. “Mungkin belum diketahui banyak orang,” ucapnya.

Saat itu dia mengemudikan truk seperti biasa. Ketika jembatan didepan kondisinya sudah ambruk, Sukmo tidak sempat mengerem. Sehingga mobil yang dikendarai terperosok kedalam jembatan yang ambruk. “Truk yang saya kemudikan terbalik dengan kondisi kaca depan pecah. Saya di dalam truk bersama anak saya yang masih kelas 1 SMA,” katanya.

Sukmo menjelaskan, setelah truknya terbalik, dia bersama anaknya sempat tediam di dalam truk. Perlahan-lahan mereka keluar melalui pintu mobil yang kacanya sudah bederai. “Setelah berhasil naik ke pinggir jalan, kami berbaring sebentar. Saya lihat ada motor yang rusak parah, tapi tidak ada orangnya, mungkin menjadi korban sebelum saya. Alhamdulillah, saya dan anak saya masih sehat, hanya memar saja” tuturnya.

Sedangkan Kapolres Sambas, AKBP Permadi Syahids Putra mengatakan, Polres akan melakukan pengamanan supaya tidak ada korban lagi. “Saya sudah memerintahkan Polsek Subah untuk memberikan pengamanan di lokasi jembatan yang ambruk. Kita lihat tulisan peringatan juga sudah ada. Saya juga memerintahkan anggota untuk melakukan penjagaan langsung,” ungkapnya mendampingi Bupati Sambas.

Di tempat yang sama, tokoh masyarakat Kecamatan Subah, Ahmad Hapsak Setiawan mengatakan, lokasi sekitar jembatan tersebut semalam terendam banjir. “Saya bersama dua teman, semalam sekitar pukul 21.00 Wib masih bisa melalui jembatan itu walau banjir. Mungkin dini hari baru ambruk jembatannya,” jelasnya.

Dia berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan, karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan Kecamatan Subah dengan ibukota Kabupaten Sambas. “Saya berharap pemerintah mengambil tindakan secepatnya, lantaran jalan tersebut satu-satunya akses yang menghubungkan Subah. Jika tidak ditangani segera, maka kasihan masyarakat Subah, terutama untuk perekonomian masyarakat jadi lumpuh,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Kalbar, Syarif Amin memaparkan, robohnya jembatan ditengarai karena turunnya pondasi akibat diterjang derasnya arus air sungai. “Kondisi jembatan kabarnya memang sudah lapuk,” kata Amin, Sabtu (16/3).

Jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1998. Artinya, sudah berumur 21 tahun. Saat kejadian, sebuah mobil truk bermuatan sawit diatas 8 ton sedang melintas. Nahas, mobil truk itu tak sempat menyeberang dan ikut terguling saat jembatan ambruk. Beruntung, peristiwa tersebut tak memakan korban jiwa. Sopir truk berhasil selamat dari kejadian itu. “Sampai sore tadi (kemarin, red), arus lalu lintas roda dua masih dapat melintas. Menggunakan papan yang dipasang di atas jembatan oleh warga,” bebernya.

Sementara kendaraan roda empat, terpaksa dialihkan melewati jalan alternatif kebun sawit. Jalur tersebut menghubungkan Kecamatan Subah dan ibukota Kabupaten Sambas.

Syarif Amin mengatakan, jembatan itu adalah penghubung antar kabupaten. Sehingga statusnya memang merupakan kewenangan provinsi.

Saat ini kata dia, Pemprov sedang merencanakan memperbaiki jembatan tersebut dalam waktu cepat. Segera akan dibangun jembatan belly sepanjang 12 meter, dan lebar 4,2 meter di posisi jembatan lama. “Pondasinya akan diperkuat dengan pemasangan cerucuk pada bibir jembatan yang ambruk. Senin ini (besok, red), kita akan lakukan mobilisasi komponen rangka jembatan belly dari Workshop PU Batu Layang, menuju Subah, Kabupaten Sambas,” katanya.

Ia memastikan, pemasangan rangka jembatan billy tidak memakan waktu lama. Diperkirakan tiga  hari sudah terpasang rangkanya.

Sementara untuk perapian opritnya, jelas Amin, memakan waktu dua hari dengan dukungan alat berat. “Penanganan kondisi ini dilakukan oleh Bidang BM dan UPJJ Wilayah 2. Insyaallah dalam seminggu arus lalu lintas dari Sambas ke Bengkayang akan normal seperti biasa,” ucapnya.

Syarif Amin menambahkan, penanganan jembatan itu dilakukan bersama antara Dinas PUPR Sambas dan Dinas Perhubungan Sambas. “Kemudian untuk pengaturan lalu lintas selama pemasangan jembatan belly yang akan mulai dikerjakan Senin besok, tentu kami akan dibantu oleh Polres Sambas,” pungkasnya.

 

 

Laporan: Sairi, Abdul Halikurrahman

Editor: Yuni Kurniyanto