eQuator.co.id – JAYAPURA-RK. Jumat (5/7) kemarin tepat seminggu pesawat jenis helikopter MI-17, HA-5138 lost contact sejak Jumat (28/6) di kawasan gunung hutan Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Sampai dengan hari ketujuh upaya pencarian yang dilakukan, keberadaan helikopter yang membawa 12 orang anggota TNI ini belum diketahui.
Sementara proses pencarian terus dilakukan Tim SAR, gabungan TNI-Polri, Basarnas dan masyarakat baik menggunakan jalur udara ataupun jalur darat.
Pencarian yang dilakukan Jumat (5/7), tim melanjutkan pencarian dengan mengerahkan tim pencarian baik melalui udara maupun darat.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi mengatakan, pencarian melalui udara melibatkan 2 helikopter Bell 412 milik TNI AD. Satu helikopter melakukan penerbangan pencarian (searching flight) di atas wilayah Distrik Oskop, Disrik Okbape dan Oksibil sebanyak 2 sorty. Sedangkan satu unit lagi melakukan pencarian udara melalui rute Oksibil – Lereh – Jayapura.
“Pencarian melalui darat terus dilakukan dengan menyisir kaki pegunungan yang berada di wilayah Distrik Oksop dan Okbape,” terang Aidi.
Dikatakan, pada hari ke tujuh pencarian, Posko SAR telah mendapat perkuatan 1 unit CN 235 MPA dari Skuadron 27 TNI AU yang bermarkas di Biak. Pesawat tersebut telah tiba di Lanud Silas Papare, Sentani, Jumat (5/7) kemarin pukul 11.30 WIT.
Direncanakan pesawat CN 235 yang dilengkapi Forward Looking Infrared (FLIR) kamera akan beroperasi untuk menyisir rute penerbangan Sentani – Oksibil.
Pukul 14.30 WIT, pesawat CN 235 MPA berpenumpang Komandan Lanud Silas Papare, Danrem 172/PVY dan Kepala Basarnas wilayah Jayapura bertolak menuju Oksibil. Namun pesawat memutuskan kembali ke base Sentani setelah 10 menit terbang dikarenakan cuaca hujan yang deras.
“Dengan pertimbangan cuaca yang belum membaik, pada pukul 15.00 WIT proses pencarian melalui udara tidak dapat dilanjutkan dan dinyatakan dihentikan sementara. Pencarian akan dilanjutkan Sabtu (6/7). (Cenderawasih Pos/JPG)