Natal dan Imlek Tertinggi

Lonjakan Penumpang Pesawat di Kalbar

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Diantara lima hari besar keagamaan setiap tahun, jumlah penumpang pesawat terbanyak terjadi pada Imlek dan Natal. Data tersebut terpantau dari jumlah pengguna jasa transportasi udara di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya.

“Dari lima hari besar keagamaan, baik itu Idulfitri, Natal, Imlek Tahun Baru dan momen lainnya, penumpang paling ramai terjadi pada momen Imlek dan Natal,” ungkap Jon Mukhtar Rita, General Manager Angkasa Pura II Bandara Supadio, Selasa (18/6).

Fakta tersebut dapat dilihat dengan membandingan data penumpang tahun lalu. Jon memaparkan, Idulfitri tahun lalu pihaknya mendata posisi penumpang maksimal pada lebaran sebanyak 14.500 orang,. Sedangkan Imlek dan Natal tahun lalu, jumlah penumpang mencapai 15.000-an penumpang. “Memang tidak begitu terlampau jauh, beda-beda tipis,” kata Jon.

Sama dengan Idulfitri, baik Natal maupun Imlek, dikatakan Jon, rute yang paling banyak digunakan pada Imlek atau Natal adalah Jakarta. Dia menilai, khusus di Kota Pontianak biasanya lebih banyak yang datang. “Kalau yang dari Jakarta, tentu pas Imlek mereka pulang, pulang kampung halamannya disini,” terangnya.

Idulfitri tahun ini, Jon menyebutkan, rata-rata arus penumpang yang mudik sejumlah 12.000 orang perhari. Sementara pada hari-hari normal, biasanya pada angka 10.000-an per hari. Puncak lonjakan penumpang  pada lebaran kali ini, terjadi pada H-3. “H-3 puncak arus mudik, berada di angka 12.500 penumpang. Jumlah ini turun jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu,” ucapnya

Selain itu, GM Bandara Supadio Pontianak  ini mengatakan, tahun ini berbagai program dilakukan oleh Angkasa Pura, seperti pembangunan bundaran, dimana kata Jon, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pembangunan bundaran di jalan utama. “Tahun ini satu diantara program kita, yakni siapkan bundaran khusus,” terangnya.

Ketika ingin ke bandara, biasanya harus mutar ke ujung Jalan Arteri. Nanti setelah dibangun bundaran, penumpang tidak perlu sampai ujung jalan. Tapi sudah dapat melewati bundaran yang sudah dibangun. Kemudian, ditambah dengan perpanjangan badan jalan. “Semua ini kita yakini paling lambat rampung pada akhir tahun ini,” pungkasnya.

 

Laporan: Nova Sari

Editor: Yuni Kurniyanto