Ngaku Jatuh dari Pesawat Nyasar ke Mempawah

BERBINCANG. Sidik saat berbincang dengan petugas kepolisian ketika dijemput keluarganya di Mempawah, Kamis (3/11). ARI SANDY

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Warga Desa Antibar dihebohkan dengan ditemukannya pria parubaya, Sidik, 47, di kawasan GOR Opu Daeng Manambon, Mempawah Timur, Rabu (2/11).

Sidik mengaku terjatuh dari pesawat. Pengakuan pria gangguan jiwa itu membuat warga Antibar terbahak-bahak. Apalagi dia juga mengaku sebagai keluarga Gubernur Kalbar.

Sidik akhirnya dikembalikan kepada keluarganya yang datang menjemputnya. Warga Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang, Landak itu sempat diamankan di Rumah Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Mempawah yang ditangani Dinsosnakertrans, Jalan Gusti M. Taufik, Terusan, Mempawah Hilir.

Menurut keterangan keluarganya, Asiandar, warga Desa Tebedak, Ngabang membenarkan, Sidik menderita gangguan jiwa sejak sepuluh tahun lalu.

“Sidik menderita gangguan jiwa setelah kecelakaan mengendarai sepeda motor. Sidik sehari-hari bekerja di perusahaan getah di daerah ngabang. Kalau untuk makan minum ada pihak keluarga yang kadang membelikannya,” ucap Asiandar saat menjemput Sidik di Rumah Singgah Griya Laras, Kamis (3/11).

Sidik sudah tiga hari menghilang. Keluarganya panik, mencari keberadaannya. Keluarganya khawatir Sidik membuat onar dan mengamuk di kampung orang. Pihak keluarga mendatangi kantor polisi, meminta bantuan mengumumkan hilangnya Sidik.

“Setelah hari ketiga, polisi menghubungi kita bahwa Sidik sudah ditemukan warga di Kabupaten Mempawah. Maka pihak keluarga langsung menuju ke Mempawah untuk memastikan keberadaan Sidik,” jelas Asiandar.

Dikatakan Asiandar, pengakuan Sidik dirinya jatuh dari pesawat dan mengaku keluarga Gubernur Kalbar, semuanya tidak benar. Dia meminta agar dimaklumi, karena Sidik menderita gangguan jiwa.

“Saya atas perwakilan keluarga Sidik mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat dan polisi serta Dinsosnakertrans Mempawah. Akhirnya kami menemukan keluarga kami dan sudah mau memfasilitasi saat ini,” ungkap Asiandar.

Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans Mempawah, Drs. Heru Agung YA mengatakan, Sidik ditangani oleh pihaknya sejak, Rabu (2/11) sore. Sidik juga diperlakukan dengan baik, selama berada di rumah singgah.

“Pada saat itu Sidik kita bawa ke Rumah Singgah Mempawah yang diperuntukkan khusus orang-orang terlantar, yakni Griya Laras, di Kelurahan Terusan, menunggu kedatangan keluarganya,” ujar Heru.

Dikatakan Heru, berkat kawan-kawan media yang sudah menyebarkan informasi kepada masyarakat, akhirnya Sidik kembali kepada keluarganya. Sepanjang 2016 ini sudah ada empat warga terlantar yang ditangani Dinsosnakertrans Mempawah.

“Pertama di Semudun, Sadaniang, Sungai Pinyuh dan yang ini ditemukan di Mempawah Timur. Dari sejumlah orang telantar yang ditangani tersebut, ada beberapa yang sudah dikembalikan kepada keluarganya, serta ada juga dirujuk ke RSJ Bodok Singkawang. Untuk pembiayaan dibebankan ke Pemkab melalui Dinsosnakertrans dan BPJS,” jelas Heru. (sky)