eQuator.co.id–JAKARTA – Guna memastikan kondisi pesawat laik terbang untuk angkutan lebaran, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali melakukan ramp check di 35 bandar udara. Uji kelaikudaraan ini tak lagi dilaksanakan secara random, namun menyeluruh. Mulai dari pesawat wide body, ATR hingga jenis twin otter.
Dari target 532 pesawat yang digunakan untuk angkutan lebaran, pemeriksaan telah dilakukan terhadap 570 pesawat. Termasuk pesawat-pesawat yang berada di pedalaman Papua. Dalam pemeriksaan yang dilakukan, seluruh bagian pesawat seperti mesin, ban, lampu dicek kondisinya. Tim aircraft pesawat pun tak luput dari inspeksi tersebut.
Hasilnya, seluruhnya dinyatakan dalam kondisi laik terbang. Inspector hanya menjumpai jenis-jenis temuan minor. ”Tadi saya periksa ke salah satu maskapai yang valve di tempat pengisian bahan bakarnya sering bocor. Kita sarankan untuk pengisian bahan bakarnya tidak dilakukan secara otomatis,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso ditemui usai ramp check di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten kemarin (28/5).
Pihak Airlines juga sudah diberi waktu untuk perbaikan. Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan ulang.
Selain mengecek kesiapan pesawat, Agus juga turut memeriksa kesiapan radar dan petugas ATC. Menurutnya, pihak ATC memiliki peran penting untuk memandu penerbangan dari satu bandara ke bandara lainnya.
”Kami juga tegaskan kembali soal keamanan. Karena bandara kan simpul-simpul transportasi. Kita minta ditingkatkan dan bekerja sama dengan TNI/Polri,” ujarnya.
Direktorat Kelaikudaraan Dan Pengoperasian Pesawat Udara Muzaffar Ismail menambahkan, dalam angkutan lebaran ini, maskapai wajib menyiapkan pesawat cadangan untuk standby di bandara-bandara dengan kepadatan penumpang yang tinggi. Langkah ini untuk mengantisipasi adanya kondisi darurat, seperti tidak siapnya salah satu pesawat yang dimiliki. Dengan begitu, penanganan penumpang bisa cepat dilakukan.
”Tapi dari ramp check yang kita lakukan, hanya temuan-temuan minor yang ada. Karena pesawat-pesawatnya baru,” ungkapnya.
Kepadatan arus mudik melalui moda transportasi udara diperkirakan mulai terjadi pada tanggal 15 Juni 2017 nanti. Puncaknya, terjadi pada tanggal 23 Juni 2017 untuk arus mudik dan 2 Juli 2017 untuk arus balik.
”Masyarakat dihimbau untuk datang lebih awal. Lalu kalau bisa tidak usah bawah barang yang terlalu banyak lah,” ungkap Agus.
Pada angkutan lebaran tahun ini, jumlah penumpang diprediksi meningkat 9,8 persen dibanding tahun lalu. Secara keseluruhan, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 5.404.814 penumpang yang terdiri dari 4.729.287 penumpang rute dalam negeri (domestik) dan 675.527 penumpang luar negeri.
Meski kenaikannya cukup signifikan, masyarakat diminta tak perlu risau soal kesempatan mendapatkan tiket pesawat. Karena, jumlah kursi yang disediakan untuk penerbangan lebaran ini juga akan bertambah.
Untuk dalam negeri, kapasitas kursi akan bertambah dari 5.505.120 kursi menjadi 5.780.374 kursi. Sedangkan untuk luar negeri, jumlah kursi ditambah sebanyak 44.304 kursi dari 886.075 kursi. Jumlah kursi penerbangan sebanyak itu akan disediakan oleh 14 maskapai penerbangan.
”Jumlah kursi akan bertambah sekitar 5 persen baik domestic maupun internasional. Ada extra flight. Jadi masyarakat tak perlu khawatir,” tandas Agus. (mia/jpg)