Hutan Mangrove Setingga Asin Memikat Wisatawan

Salah seorang model ketika mengunjungi wisata alam hutan mangrove di Dusun Setingga Asin, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Minggu (12/3). Juniardi for Rakyat Kalbar.

eQuator.co.id –SAMBAS-RK. Meski telah menarik minat ribuan pengunjung, wisata hutan mangrove di Dusun Setingga Asin, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh tetap membutuhkan dukungan Pemkab Sambas, agar bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki. “Kita bisa menikmati suasana mangrove. Jika beruntung bisa melihat bekantan, lutung, burung saing dan aneka burung lain,” kata Ketua Kelompok Kalilaek Kecamatan Paloh, Darmawan, Minggu (12/3).

Wisata alam ini dilengkapi sejumlah fasilitas, diantaranya track, WC, dan sarana susur sungai seperti speedboat, dan perahu yang bisa disewa pengunjung. Rencananya, tempat wisata tersebut akan ditambah dengan beberapa sarana pendukung lain. “Kita bersama masyarakat akan membuat rumah pohon, menara, jalan atau track, lokasi pemancingan, steiger, gazebo dan perahu wisata. Ini untuk melengkapi sarana yang diperlukan wisatawan.

Rata-rata pembangunannya secara swadaya, tidak mengharapkan bantuan Pemkab,” tegasnya. Meski kondisi wisata alam tersebut belum benar-benar lengkap, ribuan wisatawan telah datang berkunjung. Ketika libur pergantian tahun baru misalnya, sudah mencapai 3.000 wisatawan. Jika dihitung dari Desember 2016 hingga saat ini, wisata mangrove ini sudah dikunjungi 7 ribuan wisatawan. “Pengunjung kebanyakan dari Kabupaten Sambas, ada juga dari Singkawang, Pontianak, dan Jakarta.

Bahkan ada juga warga Malaysia yang berkunjung,” ungkapnya. Melihat tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara, Darmawan menilai, Hutan Mangrove Setingga Asin berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Sambas. “Belum tergarap maksimal sudah berhasil mendatangkan pengunjung. Bagaimana jika lokasi tersebut dibangun secara maksimal,” ucapnya.

Agar wisatawan semakin betah mengunjungi Hutan Mangrove Setingga Asin, saat sedang dibangun penginapan. “Sudah ada warga yang memiliki modal, akan membangun penginapan tak jauh dari lokasi wisata,” katanya.

Salah satu yang memikat wisatawan untuk datang, karena keelokan hutan mangrove yang berbeda dibanding hutan mangrove di Mempawah. Selain itu, terdapat beberapa binatang di kawasan hutan seperti bekantan, lutung, dan aneka burung. “Masih ada beberapa hewan yang dilindungi. Juga ada hewan langka, yakni burung saing dan aneka burung lain,” ungkapnya.

Apalagi akses menuju lokasi Hutan Mangrove Setingga Asin tidak begitu sulit, karena kendaraan roda dua dan empat bisa langsung menuju lokasi wisata. “Lokasinya dekat jalan raya dan pemukiman. Jika dari Sambas, sekitar 1,5 jam dalam keadaan jalan kering sudah sampai ke lokasi,” terangnya.

Reporter: Sairi

 Redaktur: Yuni Kurniyanto‎