eQuator – Calo yang mengaku bisa mengegolkan jadi pegawai Bea dan Cukai (BC), akhirnya meringkuk di sel tahanan Polda Kalbar. Walaupun wajahnya terlihat di antara dua jeruji besi, dia sempat mengancam pelapor.
Tersangka HZ alias He, 41, oknum Pegawai Tata Usaha (TU) salah satu SMK di Ngabang, Kabupaten Landak, itu terus diusut. Sedikitnya sudah enam orang diperiksa terkait kasus ini. “Penyidik Dit Reskrimum kita masih terus lakukan penyidikan,” kata Kapolda Kalbar melalui Kabid Humas AKBP Arianto kepada Rakyat Kalbar, Senin (30/11).
Dalam kasus yang berhasil meraup duit lebih dari Rp300 juta, untuk sementara menelan tujuh korban. Yang termakan janji manis He diantaranya, Ipin dan Firman tinggal di Pontianak. Supriati, Suryana, Basuki, Siti dan Mul korban dari Rasau Jaya, Kubu Raya.
Ternyata ada silang sengkarut di antara para korban. Sebagian tidak setuju kasus ini dipolisikan, sehingga mengintervensi korban yang melapor agar mencabut laporan. Dengan dalih, He bakal komitmen kembalikan duit mereka.
Tapi intervensi sebatas SMS alias dua pesan singkat berisi ancaman yang diterima salah satu pelapor. Belum diketahui siap pengirimnya. “Nomornya masih saya simpan. Dan ini jadi bukti baru untuk Kepolisian,” kata seorang korban yang enggan diungkap identitasnya.
Korban ancaman ini menduga, SMS berasal dari orang-orang yang berkepentingan. Misalnya, orang-orang yang sempat mengintervensi agar korban mencabut laporan dan termasuk orang-orang yang diperiksa penyidik. “Dalam SMS itu menyebutkan kalau si pengirim pernah dimintai keterangan oleh penyidik. Nah, ini sudah bisa ditebak siapa yang SMS,” jelasnya.
Bukti pesan singkat ancaman itu sudah disampaikan ke penyidik. Para pelapor yakin Polda Kalbar dapat mengungkap kasus ini dengan serius tanpa diintervensi pihak manapun.
Informasi yang dilacak Rakyat Kalbar di lapangan, upaya tersangka lumayan giat. Kuasa hukum He bahkan sempat minta penangguhan alias tahanan luar tersangka. Dengan tegas Polda Kalbar menolak permohanan penangguhan itu.
Berikut, sebagian pesan singkat ancaman itu: “Hati-hati saja, Bu He keluarganya dimana-mana ada. Nanti Ibu jadi terbawa-bawa. Sekarang keluarganya tahu siapa yang menjebak semua ini. Dan keluarganya pun kenal dengan wajah-wajah yang menjebak Bu. Saya yakin mereka tidak tinggal diam. Waktu saya ke Polda, ramai keluarga Bu He datang, ada tiga mobil. Dan mereka hanya ingin tahu saja orang-orangnya.”
Laporan: Ocsya Ade CP
Editor: Hamka Saptono