Kenalkan Kuliner Kalbar via Paceri Nanas

Menengok Kalbar Extravaganza

KOKI PACERI NANAS. Para peserta mempersiapkan masakannya dalam lomba memasak Paceri Nanas besutan Jewita Kalbar di halaman A. Yani Mega Mal Pontianak, Sabtu (5/5). Nova Sari-RK
KOKI PACERI NANAS. Para peserta mempersiapkan masakannya dalam lomba memasak Paceri Nanas besutan Jewita Kalbar di halaman A. Yani Mega Mal Pontianak, Sabtu (5/5). Nova Sari-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Semburat antusiasme tampak pada wajah sejumlah ibu di halaman A. Yani Mega Mall, Pontianak, Sabtu (5/5). Mereka, yang secara tidak langsung bisa disebut sebagai duta pariwisata ini, mengikuti kompetisi lomba masak Paceri Nanas. Kuliner khas Kalbar.

Lomba tersebut bagian dari event Kalbar Ektravaganza, besutan Jejaring Wisata (Jewita) Kalbar. Organisasi ini memang diperuntukkan untuk melestarikan kearifan lokal. Yang salah satunya dengan cara terus memperkenalkan kuliner asli Kalbar.

Paceri nanas kerap hadir di beberapa kegiatan tertentu. Pernikahan, syukuran, dan lain-lain. Selain disantap dalam keseharian warga Kalbar.

“Saya baru pertama kali ikut lomba masak, dicoba saja, menang kalah urusan belakangan, yang penting berani tampil,” tutur Rita, ditemui Rakyat Kalbar, di lokasi event, Sabtu (5/5).

Meski perdana, ibu berhijab hitam ini terlihat sudah cukup mahir memasak paceri nanas. Menurut dia, kompetisi ini sangat bagus digelar. Terlebih, pilihan menu perlombaan adalah kuliner tradisional.

“Kalau paceri nanas tentu ibu-ibu pada tau memasaknya, namun tentu akan ada penilaian lain, seperti penyajian, rasa, dan yang lainnya oleh juri, dan kami sudah mempersiapkan itu,”  ujarnya.

Koordinator lomba, Ery N. Arrumanix, menyampaikan pihaknya mengangkat paceri nanas sebab kuliner ini merupakan khas Pontianak.  Yang perlu dilestarikan.

“Agar tidak tergerus dan hilang oleh zaman, maka dari itu untuk menumbuhkannya kembali, kita angkat lomba masak menu ini, agar budaya lokal lebih bisa dikenal dan dilestarikan,” ungkapnya.

Event tak hanya diikuti kalangan emak-emak saja. Calon emak-emak pun turun gunung. Terlihat sejumlah remaja putri dari sekolah menengah kejuruan terlibat dalam kompetisi tersebut.

“Ada perwakilan sekolah, hotel serta masyarakat umum yang mengikuti kompetisi ini, kita terbuka untuk umum,” sebut Ery.

Untuk penilaian lomba, juri Yoyok menyebut di beberapa kategori. Rasa, kebersihan, serta penyajian.

“Kalau soal rasa, paceri nanas Pontianak punya ciri khas tersendiri, meski di daerah lain ada juga menu ini, tapi kita khas, sebab salah satu bumbunya menggunakan rempah klebat, nah kalau tidak menggunakan rempah ini bukan paceri nanas namanya,” singkat dia.

Sebelumnya, Jewita Kalbar melantik enam pengurus daerah (chapter) dalam rangkaian pembukaan Kalbar Extravaganza di halaman parkir Ayani Mega Mall Pontianak, Jumat (4/5) siang.

Enam chapter yang dilantik tersebut diantaranya adalah Sambas, Singkawang, Mempawah, Pontianak, Kubu Raya, dan Kayong Utara.

Direktur Jewita Kalbar, Aristono Edi Kiswantoro mengatakan, peran pengurus daerah ini dalam rangka memperkuat promosi pariwisata yang ada di Kalbar.

“Pembentukan pengurus di daerah agar promosi potensi wisata yang ada di Kalbar lebih maksimal,” ujar Aristono, Jumat sore.

Pada prinsipnya, sambung pria yang disapa Aris ini, ia ingin semua pihak berpartisipasi dalam mempromosikan kekayaan wisata Kalbar.

Aristono mengungkapkan, Kalbar memiliki kekayaan alam, budaya, kuliner dan lainnya. Hanya, menurutnya perlu dimasifkan dalam hal penggalian potensi dan promosi sehingga Kalbar menjadi tujuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

“Kalbar memiliki Tugu Khalustiwa, sungai terpanjang di Indonesai, Danau Sentarum, gunung, pantai dan air terjun serta lainnya. Itu kekayaaan kita harus dikenalkan keluar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Jewita Kalbar Chapter Kubu Raya, Ocsya Ade Chintawa Putra mengatakan, bahwa Kubu Raya memiliki potensi wisata yang tidak kalah dengan daerah lain.

“Kubu Raya kaya akan potensi wisata, baik itu alam maupun budaya. Bahkan, Kubu Raya memiliki hutan mangrove yang jenisnya terlengkap di Asia Tenggara,” ujar Ocsya.

Ketua Jewita Chapter Sambas Didip mengatakan, potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sambas tak dimiliki daerah lain, seperti pantai terpanjang penangkaran penyu di Indonesia.

Selain itu Sambas juga memiliki pesona alam baik pantai, pulau dan gunung serta lainnya.

“Sambas juga memiliki kebudayaan dan wisata sejarah yang patut dikunjungi. Kita memiliki hasil tenun yang sudah dikenal luas baik dinasional maupun mancanegara. Dengan potensi yang ada sehingga kami tertarik untuk membentuk Jewita di daerah,” kata Didip.

Ia menambahkan melalui Jewita Kalbar Chapter Sambas akan menjadi wadah dari pegiat dan pelaku wisata yang ada di Sambas untuk menggali potensi dan promosinya.

“Kita berharap dengan adanya komunitas ini promosi semakin luas dan masif. Tentunya dengan secara bersama banyak hal yang bisa dilakukan agar Sambas menjadi tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujarnya.

 

Laporan: Nova Sari

Editor: Mohamad iQbaL