eQuator.co.id – Sambas-RK. Moda transportasi rute Sungai Sumpit-Ceremai, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh semakin lengkap dengan beroperasinya Kapal Motor Penumpang (KMP) Binaul. Imbasnya, akses menuju Desa Temajuk yang berbatasan dengan Teluk Melano, Sarawak, Malaysia semakin lancar.
Peresmian pengoperasian kapal ferry sekaligus Dermaga Sungai Sumpit-Ceremai dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Pudji Hartanto Iskandar, Kamis (26/5) lalu. Ini menandakan keseriusan pemerintah pusat terhadap pembangunan wilayah perbatasan antarnegara. “Ini sesuai Nawacita Presiden RI, Ir H Joko Widodo untuk membangun Indonesia dimulai dari daerah perbatasan, terpencil dan terluar,” tegas Pudji.
Dia mengungkapkan, Dermaga Sungai Sumpit dengan panjang 20,60 meter x 6 meter merupakan tipe dermaga Dolphin. Panjang dermaganya 68 meter berkapasitas maksimal 300 GRT (gross register tons/volume keseluruhan ruangan kapal), tipe sistem bongkar muat plengseran, breasting dolphin dan mooring dolphin masing-masing dua unit. “Dibangun mulai 2012 hingga 2014 dengan areal darat 5.000 meter persegi,” paparnya.
Spesifikasi yang sama juga dimiliki Dermaga Ceremai. Hanya saja dermaga yang dibangun sejak tahun 2013 hingga 2015 ini memiliki panjang 62 meter x 6 meter, dan areal darat seluas 2.500 meter persegi. “Adanya pelabuhan penyeberangan beserta fasilitasnya, diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya,” kata Pudji menyampaikan pesan Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan.
Selain itu, pengelola dermaga penyeberangan harus memperhatikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa penyeberangan. Sehingga kehadiran pembangunan dermaga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Di tempat yang sama, Bupati Sambas, dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH bersyukur dengan diresmikannya Dermaga Sumpit-Ceremai diakhir masa jabatannya. Sebagai Bupati Sambas, Juliarti merasa masih bisa menyaksikan peresmian pelabuhan yang telah lama diperjuangkan Pemkab Sambas untuk mendongkrak perekonomian masyarakat perbatasan.
“Dibangunnya pelabuhan penyeberangan ini akan berdampak baik bagi masyarakat Kabupaten Sambas. Sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, yang arahnya turut meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sambas,” ujarnya.
Pembangunan dermaga ini membuktikan pemerintah hadir untuk melayani masyarakat. Karena selama ini penyeberangan Sungai Sumpit-Ceremai dilayani kapal motor kayu yang disediakan masyarakat sekitar, baik untuk menyeberangkan kendaraan roda dua maupun empat. “Insya Allah, kehadiran layanan ini dapat memberikan dan meningkatkan keselamatan pelayaran. Karena sudah ada dermaga yang bisa disandari kapal yang lebih memadai dari segi pelayanan dan keselamatan,” harap Bupati Juliarti.
Sementara itu, tarif angkutan penyeberangan Dermaga Sungai Sumpit-Ceremai berdasarkan Surat Edaran Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sambas Nomor 550/131/DPHB-KFO/A/2016 untuk penumpang dewasa per orang Rp4 ribu, anak-anak Rp2 ribu, kendaraan golongan I Rp5 ribu, kendaraan golongan II Rp8 ribu, kendaraan golongan III Rp15 ribu, kendaraan golongan IV Rp45 ribu, kendaraan golongan V Rp80 ribu, kendaraan golongan VI dan VII Rp150 ribu. Untuk barang per ton tarifnya Rp8 ribu.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto