eQuator.co.id – Sambas-RK. Kesepakatan untuk menghentikan aktivitas warung internet (Warnet) sampai pukul 23.00 selama bulan Ramadan belum efektif. Hanya pintu tempat usaha yang ditutup pemilik. Aktivitas internet, terutama game online masih berlangsung hingga larut malam.
“Memang pukul 23.00 pintu warnet sudah ditutup, namun faktanya, aktivitas internet masih dilakukan. Sehingga harus ada upaya bersama mencegah anak-anak kita tidak kecanduan game online,” imbau Kapolsek Sambas, AKP Agus Riyanto dihadapan jemaah salat tarawih di Masjid Babul Jannah, Sambas, Minggu (6/6) malam.
Jika warnet yang menyediakan game online buka hingga larut malam, papar Agus, dampaknya sangat luas. Sebab untuk game online harus bayar. Ketika kecanduan, mereka mampu berlaku apa saja demi bermain game online. “Ada beberapa kasus, akibat game online, mereka berani mencuri. Tujuannya agar bisa game online. Jadi permainan ini seperti narkoba. Dampaknya bisa menyebabkan kecanduan,” ungkap Agus mewakili Kapolres Sambas AKBP Sunario.
Agus mengimbau jemaah salat tarawih agar mengawasi anak-anaknya, hindari permainan game online atau internet. Apalagi sampai membuka situs-situs porno, karena dapat memunculkan dampak negatif dalam pergaulan anak. Sehingga perlu pengawasan ekstra terhadap aktivitas anak. “Dampak internet ini bisa membuat anak-anak ketagihan. Jadi setiap hari inginnya main internet. Inilah yang perlu diwaspadai,” ujar Agus.
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga mengimbau umat Muslim yang akan melaksanakan salat tarawih agar mengecek rumah sebelum melaksanakan ibadah, seperti mengecek pintu, jendela, kompor gas dan peralatan elektronik yang terhubung ke listrik. Tujuannya, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran atau pencurian. “Diharapkan para jemaah yang hadir dapat menyampaikan imbauan ini ke warga lain. Tujuannya untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (edo)