Warga Lapor PT IGP Tak Mau Beli Sawit

Bupati Landak Sidak Perusahaan

SIDAK. Bupati Kabupaten Landak, Karolin Margret Natasa saat melakukan Sidak di PT IGP, Desa Amboyo Selatan, Kecamatan Ngabang, Selasa (8/1). Karol meminta pihak perusahaan dapat membeli sawit petani lokal yang dijual di sana. Humas Pemkab Landak for RK

eQuator.co.id – NGABANG-RK. Inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan kembali dilakukan oleh Bupati Landak, Karolin Margret Natasa. Kali ini giliran PT Ichtiar Gusti Pudi (PT IGP), Dusun Nahaya, Desa Amboyo Selatan, Kecamatan Ngabang yang disasar,  Selasa (8/1).

Kedatangan Karol menindaklanjuti laporan masyarakat yang mengeluh terkait pembelian buah sawit oleh PT IGP.  Sesuai Izin Usaha Perkebunan (IUP), perusahaan ini memiliki kebun seluas 13.963 hektare.

“Saya mendapatkan keluhan dari masyarakat bahwa PT IGP tidak mau menerima hasil panen buah sawit,” kata Bupati.

Karol menyebutkan, perusahaan mestinya memiliki kebijakan yang ikut menguntungkan masyarakat sekitar. Sehingga, petani sawit setempat tidak kesulitan menjual hasil panennya ke perusahaan lain dengan harga murah.

“Saya berharap kepada PT IGP jika harga sudah stabil, perusahan ini harus siap membantu membeli produksi buah sawit di Kabupaten Landak,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut Karol juga menengok pengolahan limbah di pabrik PT IGP. Menurutnya pengolahan limbah di sana sudah cukup baik. Limbah tersebut bisa dimanfaatkan dengan diolah menjadi pupuk untuk perkebunan.

” Tetapi pihak perusahaan harus tetap menjaga pembuangan limbah tersebut. Agar tidak berdampak kepada masyarakat sekitar dan tentu harus menaati peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Sementara itu, GM Operasional PT IGP Hardiko menjelaskan, terkait permasalahan yang terjadi di perusahaannya. Pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Landak dalam mengatasi permasalahan sawit.

“Kita berjanji di awal Februari akan membuka pembelian dari buah-buah masyarakat dan buah-buah petani bisa masuk ke sini lagi. Untuk masalah pembuangan limbah sawit, kami juga terus berinovasi agar limbah sawit yang dikeluarkan lebih ramah lingkungan,” janji Hardiko.

 

Laporan : Antonius

Editor : Andriadi Perdana Putra