Sutarmidji Pengin Masyarakatnya Gemar Membaca

Peresmian Rumah Baca dan Perpustakaan Digital

PRASASTI. Muhammad Syarif Bando dan Sutarmidji menandatangani prasasti peresmian rumah baca dan perpustakaan digital Pemkot Pontianak, Selasa (28/2) pagi di Taman Alun Kapuas. Iman Santosa-RK

eQuator.co.id – Pontianak. Kepala Perpustakaan Nasional Drs Muhammad Syarif Bando MM meresmikan rumah baca dan perpustakaan digital Pemerintah Kota Pontianak, Selasa (28/2) pagi di Taman Alun Kapuas. Wali Kota Pontianak H Sutarmidji SH MHum turut hadir dalam peresmian tersebut.

Syarif Bando sangat mengapresiasi program Pemkot Pontianak ini. Menurutnya, secara nyata Wali Kota Pontianak menyiapkan infrastruktur bagi masyarakatnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Untuk mendorong meningkatkan capacity building, pengetahuan baru, keterampilan baru bagi masyarakat yang kemudian masyarakat bisa punya kemampuan berdiri dikakinya sendiri,” katanya.

Guna melengkapi literatur, Perpustakaan Nasional akan memberikan bantuan stimulan sebanyak 1000 buku dengan 500 judul.

“Standar UU 43 tahun 2007 bahwa sebuah perpustakaan bisa dikatakan perpustakaan jika telah memiliki 1000 eksemplar,” ujarnya.

Menurutnya, paradigma perpustakaan saat ini harus diubah. Perpustakaan tidak lagi menunggu didatangi.

“Tapi perpustakaan mengunjungi masyarakat atau menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.  Dia menegaskan, buku merupakan kebutuhan manusia. Jadi, bukan sekedar deretan buku-buku.

“Kalau kita bicara tentang manusia maka kita bicara tentang nilai-nilai kemanusiaan yang menandai tingkat peradaban suatu komunitas,” pungkas Syarif Bando.

Di tempat sama, Sutarmidji menyampaikan, ingin masyarakatnya gemar membaca. Membaca penting untuk memperkuat SDM. “Karena Pontianak ini tidak ada sumber daya alam,” katanya.

Wali kota yang pernah meraih penghargaan sebagai Tokoh Baca Kalbar dari Gubernur Cornelis pada 3 September 2016 ini menjanjikan akan memberikan berbagai reward bagi masyarakat Kota Pontianak yang gemar membaca. Agar masyarakat akrab dengan buku.
“Kalau dia sudah menghabiskan 20 buku kita beri apa gitu, misal 50 buku apa, 100 buku apa, sehingga dengan begitu, semua orang akan gemar membaca,” gugahnya.

Strategi ini kata dia, merupakan salah satu Pemkot menuju kota literasi. Yakni bagaimana mendekatkan perpustakaan kepada masyarakat. “Mendekatkan akses terhadap buku-buku yang ada,” serunya.

Selain di Taman Alun Kapuas, rumah baca juga ada ditempatkan di Taman Digulis dan Taman Akcaya. Sementara perpustakaan digital berada di Politeknik Negeri Pontianak. Untuk pengelolaan rumah baca, Pemkot menggandeng berbagai komunitas pemuda yang ada.

“Ini yang mengelola anak-anak muda semua, komunitas penulis dan komunitas membaca, nanti operasionalnya kita beri,” tukas Sutarmidji yang pagi itu juga menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa komunitas pemuda di Kota Pontianak.

Pembangunan rumah baca dan perpustakaan digital ini tidak akan berhenti di empat tersebut. Ia bahkan menjanjikan setiap taman yang dibangun Pemkot akan dilengkapi rumah baca.

“Kita buat tiga lagi, di Gang Landak, Perum 2, dani SMP 20 di pinggir sungai. Nanti kita liat lagi kondisinya gimane,” ungkapnya.

Dia juga berencana membangun rumah baca di Taman Nostalgia yang berada tepat di depan Kantor Wali Kota Pontianak.

“Tapi itu lebih banyak berisikan tentang informasi Pontianak tempo dulu,” jelasnya.
Perpustakaan atau rumah baca yang tersedia di taman-taman yang ada dikatakan Sutarmidji merupakan bagian dari variabel kebahagiaan masyarakat.

“Ketika masyarakat sudah senang di taman, mereka akan senang,” demikian Wali Kota dua periode yang digadang-gadang jadi bakal calon Gubernur Kalbar ini.

Reporter: Iman Santosa, Fikri Akbar

Redaktur: Arman Hairiadi