Sepanjang Januari, Curat Mendominasi di Pontianak Selatan

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kasus kejahatan jalanan, seperti pencurian dengan pemberatan (curat) masih dominan terjadi di kawasan Kecamatan Pontianak Selatan periode Januari 2019. Kapolsek Pontianak Selatan, Kompol Anton Satriadi menuturkan, selama sebulan terakhir ini setidaknya ada sembilan laporan kasus kejahatan jalanan yang ditangani pihaknya.

“Sembilan kasus kejahatan jalanan itu meliputi curat sebanyak delapan kasus dan curanmor satu kasus,” katanya kepada Rakyat Kalbar saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/2) sore.

Dari beberapa kasus tersebut, hampir seluruhnya berhasil diungkap. “Beberapa kasus diantaranya pun masih dalam proses pemberkasan dan sebagian besar sudah P21,” ujarnya.

Anton melanjutkan, secara umum aksi curat ini pun dominan dilakukan seorang diri. Meskipun ada juga yang bekerja sama dengan orang lain. Guna mengantisipasi hal itu terjadi, Anton mengajak masyarakat untuk memasang CCTV di rumah pribadi maupun di wilayah perkantoran.

“Kalau bisa pasang CCTV. Biar dapat membantu dari segi keamanan di rumah pribadi maupun di wilayah perkantoran. Hal tersebut guna mengantisipasi pencurian. Apabila terjadi juga, maka aksi para pelaku ini pun dapat terekam dan memudahkan aparat penegak hukum mengungkapnya, ” terang Anton.

Ia melanjutkan, para pelaku kejahatan ini pun beragam. Ada yang residivis dan ada yang kali pertama melakukan kejahatan. Untuk pelaku yang residivis, Anton menegaskan, pihaknya akan memperberat hukuman dengan berkoordinasi kepada pihak kejaksaan.

Motif kejahatan jalanan ini, diakui Anton masih dilatarbelakangi permasalahan ekonomi dan karena ketergantungan narkoba. “Ada ekonomi, yang kedua tentu saja narkoba. Karena dia kecanduan narkoba. Jadi ketika barang itu habis, tidak ada uang maka mereka melakukan kejahatan,” paparnya.

Khusus di wilayah Polsek Pontianak Selatan, Anton megaku, periode Januari kemarin tidak ada kasus narkoba yang diungkap jajarannya.

“Kalau dari Polresta khususnya Satuan Reserse Narkoba ada. Tapi kita pun terus berupaya mencari. Kadang kita satu sasaran namun yang mengungkap dari Polresta. Namun kita saling memberi informasi, saling mengisi,” tuturnya.

Kendati tidak ada pengungkapan kasus narkoba, pihaknya pun terus melakukan upaya preventif guna menekan peredaran benda haram di wilayah hukumnya. Salah satu upayanya dengan cara memberdayakan Unit Binmas. “Kita melalui Unit Binmas. Terakhir kemarin kita melakukan sosialisasi di tingkat sekolah dan RT/RW,” jelasnya.

Langkah itu dilakukan karena selain untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, juga mengantisipasi penyakit masyarakat lainnya.

“Misalnya menghirup aroma lem, bensin dan bahan-bahan kimia lainnya. Kita juga antisipasi itu. Karena saat ini juga sudah ada surat edaran Wali Kota Pontianak terkait dengan penyakit masyarakat,” pungkasnya. (and)