eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Belum lama ini, Badan Pusat Statistik merilis data ekspor yang mengalami peningkatan, salah satunya di bidang perikanan dari hasil tangkap para nelayan Kalbar. Sekalipun mengalami kenaikan, namun dinilai masih kurang baik, pasalnya potensi tidak sesuai dengan apa yang dihasilkan.
Melihat potensi yang tidak dapat digali secara optimal itu, tentu banyak sekali kendala yang dirasakan nelayan. Ironisnya, pemerintah seolah kurang berpihak pada mereka yang serba mengalami kekurangan terutama soal alat tangkap yang kurang memadai.
“Karena hasil tangkapan nelayan tidak sebanding dengan potensinya. Sebenarnya pemerintah dapat berbuat lebih baik untuk meningkatkan ekspor ikan. Di antaranya dengan mensupport nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan mereka,” ungkap H Suriansyah, Wakil Ketua DPRD Kalbar, Jumat (26/4).
Menurut Suriansyah, banyak sekali bukti nyata kurang berpihaknya pemerintah terhadap nelayan Kalbar. seperti alat tangkap mereka dilakukan secara mandiri, bahkan banyak dari mereka dalam menangkap hasil laut masih menggunakan pola manual. “Dampaknya adalah itu tadi. Di mana potensi tidak sesuai dengan hasil yang layanan dapatkan,” paparnya.
Politisi sekaligus Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyebutketerbatasan alat tangkap menjadi kendala utama bagi nelayan Kalbar untuk meningkatkan hasil tangkapannya. Hal ini tentunya berdampak pada angka ekspor yang mana sekalipun naik namun angka tersebut masih belum sebanding. “Pemerintah memiliki peran penting untuk mengatasi kendala yang dihadapi para nelayan kita,” tuturnya.
Menurut Suriansyah, di samping melengkapi alat tangkap yang tak kalah penting adalah memberikan pendampingan pola tangkap terhadap nelayan. Di mana pendampingan ini sangat cukup penting dalam upaya meningkatkan hasil tangkap.
“Mlai dari bagaimana menangkap dengan baik, hingga mengolah hasil tangkapan menjadi produk layak ekspor dan lainnya yang dianggap perlu,” katanya.
Selain alat tangkap dan pendapingan, hal lain dinilai sangat urge adalah soal harga. Ini turut menjadi keluhan banyak nelayan sehingga mereka lebih memilih menjual sendiri padahal hasil yang didapat sangat berpotensi untuk ekspor. Bahkan ironisnya lagi harga tagkap nelayan relatif lebih kecil ketimbang lebih kecil. Mengenai hal ini, Suriansyah meminta pemerintah memberikan regulasi yang tepat agar nelayan Kalbar turut bisa hidup sejahtera. “Agar sama-sama diuntungkan. Kalau tidak, akan menimbulkan kecemburuan sosial,” tutup Suriansyah.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Andry Soe