eQuator.co.id – Pontianak-RK. Setakat ini anjloknya banyak harga komoditas di Kalbar bukanlah persoalan baru. Ironisnya pemerintah seolah tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kebijakan yang pro terhadap para petani.
Melalui kebijakan sebenarnya pemerintah bisa bertindak. Dengan memanggil dan meminta para pengusaha untuk menghargai hasil panen petani secara pantas. Namun kelihatannya hal itu belum dilakukan, sehingga persoalan ini kian tidak ada habisnya.
“Para pengusaha hendaknya memberikan harga yang lebih wajar terhadap komoditas pertanian,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Ir H Suriansyah, MMA, Senin (18/3).
Legislator Partai Gerindra ini berpendapat, selain harga yang kian anjlok, kondisi tersebut semakin diperparah dengan kebutuhan operasional di lapangan. Seperti pupuk dan lain sejenisnya untuk meningkatkan kualitas komoditas yang dimiliki. Padahal petani dengan susah payah menanam, merawat hingga sampai masa panen. Namun tidak sebanding dengan hasilnya ketika usai panen, karena dihargai jauh dari harapan.
“Kondisi perekonomian khususnya di Kalbar memang sedang tidak bersahabat,” tegasnya.
Namun demikian, wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Sambas ini menjelaskan, pemerintah yang kuat dengan regulasi seharusnya mencarikan solusi pasti bagi petani di Kalbar.
Termasuk pula pada perusahaan yang membeli hasil petani. Setidaknya harus timbang rasa dengan kerja keras dari petani tersebut. Dengan mempertimbangkan harga beli.
“Para pengusaha dapat melakukan efisiensi untuk menghadapinya tanpa harus mencekik petani,” tegasnya.
Selain itu, hilirisasi yang katanya menjadi solusi terhadap komoditas, namun hingga saat ini juga belum terealisasi. Sehingga hasil panen petani hanya dijual mentah-mentah tanpa diolah sekalipun dengan harga yang relatif lebih rendah.
“Namun mau tidak mau mereka tetap terpaksa menjual. Dengan alasan untuk menyambung hidup dan lain sebagainya,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kalbar ini.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Andry Soe