Sambas Andalkan Nasi Ketupat Pindang Kering

Final Lomba Masak Tingkat Nasional

Mardiah Chifni menjelaskan menu masakan khas Sambas saat Lomba Menu Masakan Khas Daerah di Aula Dahlia Kantor Kementerian Perdagangan RI, Jakarta. Humas Setda Sambas

eQuator – Sambas. Kamis (5/11), Tim Kabupaten Sambas mengikuti Final Lomba Masak Makanan dan Minuman Khas Daerah Tingkat Nasional. Lomba yang digelar di Aula Dahlia Kantor Kementerian Perdagangan RI, Jakarta merupakan kelanjutan dari lomba serupa di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, September lalu.

“Keikutsertaan Bumi Terpikat Terigas sebagai wakil pemenang dari Zona Lomba di Bukit Tinggi, Sumatera, September lalu. Dan dalam lomba tingkat nasional di Jakarta, Tim Bumi Terpikat Terigas dipimpin Badan Ketahanan Pangan, Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas,” terang Kabag Humas, PDE dan Sandi Setda Sambas, Ir Urai Kurnia via Blackberry Messenger dari Jakarta, kemarin. “Dalam lomba ini, Tim Masak Kabupaten Sambas dari PKK dan BKP4K Sambas akan kembali menampilkan Nasi Ketupat Pindang Kering Serani Rumah Lanting,” jelasnya mewakili Sekda Sambas, Drs H Jamiat Akadol MSi MH.

Sementara itu, Kepala BKP4K Sambas M Sherly melalui sekretarisnya, H Sabtuni menjelaskan, sama seperti dalam lomba sebelumnya, ‘Rumah Lanting dan Perahu Kajang’ menjadi konsep yang diusung Tim Sambas. “Tim Kabupaten Sambas menyajikan makanan pokok nasi ketupat, lauk pauk pindang kering serani, sayur beramban, sambal temu rawe dan sambal timula, kudapan lapis cual sukun, minuman sirup singkel dan teh buding,” jelasnya.

Menurutnya, sampai bisa melaju ke tahap final, partisipasi Kabupaten Sambas patut diapresiasi. Dia berharap menu ini bisa lebih merakyat dan mendapat perhatian di kalangan pecinta kuliner khas daerah. “Menu yang dilombakan menggunakan beras merah yang baik untuk menu diet sehat, menurunkan berat badan bagi penderita diabetes, dan memiliki zat gizi baik dibanding beras putih seperti vitamin B, vitamin A, asam lemak alfa linoleat dan zat besi,” jelasnya.

Sementara menu ikan, kata dia, menggunakan Ikan Tapah yang hidup di sungai-sungai besar yang ada di perairan Kabupaten Sambas. “Dalam lomba, menu kita juga ada rebung, yakni tunas muda yang tumbuh dari akar bambu dan bisa diolah untuk berbagai macam bahan makanan yang memiliki kandungan tinggi,” jelasnya.

Zat yang terkandung dalam rebung, terang H Sabtuni, yaitu karbohidrat, protein dan 12 asam amino penting yang sangat diperlukan tubuh. Sehingga dengan mengkonsumsi rebung secara teratur diyakini dapat menghambat berbagai jenis penyakit, termasuk kanker. “Bahan lainnya seperti timun ladang, tanaman singkil atau buas-buas, pucuk labu kuning dan tanaman buding atau daun ungu,” tegasnya. (edo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.