eQuator.co.id – Terlepas dari motivasi finansial, owner Brothers Creative, Muhammad Holil menilai bahwa seorang pengusaha memiliki waktu yang fleksibel dan memiliki keleluasaan untuk mengeksplor kemampuan serta kreatifitas.
Dua hal itulah yang kemudian memantik semangat dan motivasi Presiden Mahasiswa (Presma) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak ini terjun ke dunia usaha. Terlebih, pria kelahiran Kota Pontianak, 28 Februari 1993 silam ini senang karena merasa tertantang oleh market, yang selalu menuntutnya menelurkan ide-ide baru yang inovatif.
Bukan berarti Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syariah Cabang Pontianak (2015-2016) ini tak pernah gagal. Pria yang menyenangi berbagai aktifitas sosial tersebut memandang bahwa kegagalan itu merupakan anak tangga untuk menuju sukses. Baginya tidak ada alasan untuk berhenti berinovasi, apalagi meratapi kegagalan.
Tidak seperti anak lainnya, Holil tidak terlahir dari keluarga kaya. Semua dilakukannya dari nol. Sejak kecil dia sudah terbiasa membantu ayahnya berjualan mainan untuk menutupi kebutuhan keluarga. Setelah tamat SMK pun dia bahkan tidak bisa langsung kuliah, karena alasan keterbatasan ekonomi.
Walaupun cita-citanya mengecap perguruan tinggi baru dirasakannya pada 2012, tidak lantas membuatnya bersantai. Dia harus bekerja menjadi tukang kayu di perusahaan keluarga sembari menjalani usaha kecil-kecilan lainnya supaya bisa terus membayar uang semester.
Lebih lanjut seperti apa kisah lengkap mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Jurusan Ekonomi Islam IAIN Pontianak yang juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) ini terjun ke dunia usaha? Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;
+Saat ini Anda kabarnya tengah fokus menggeluti usaha di bidang percetakan. Bisa dijelaskan seperti apa profil usaha yang Anda jalankan?
-Ya, usaha saya bergerak di bidang desain dan percetakan dengan brand “Brothers Creative”. Usaha ini saya bangun sekitar pertengahan 2015.
Untuk mempermudah menjaring calon konsumen dan supaya aksesnya menjadi lebih mudah, akhir 2015 saya nebeng di kios saudara sepupu di Jalan Gusti Situt Mahmud, Siantan, Kecamatan Pontianak Utara, persis di sebelah jembatan Parit Pangeran. Sampai sekarang, kios kita buka pelayanan mulai pukul 08.00 sampai 18.00.
+Dari sekian banyak bidang usaha, kenapa Anda memilih usaha di bidang ini?
-Awal mulanya, saya hanya mengambil jasa desain saja. Tapi karena melihat potensi pasar saat ini, yang hampir semua unsur masyarakat. Mulai dari perorangan, instansi, organisasi, lembaga maupun pengusaha sekarang butuh jasa percetakan dengan berbagai kepentingannya. Maka dari situlah sekitar pertengahan 2015, saya mulai memberanikan diri untuk membeli peralatan cetak. Mulai dari mesin stampel laser dan printer laserjet.
+Apa yang menurut Anda bahwa percetakan yang dijalankan ini berbeda dengan usaha percetakan lainnya?
-Produk dari percetakan saya mungkin sama dengan percetakan lain pada umumnya. Seperti spanduk, X banner, mug, undangan pernikahan, buku yasin, kartu nama, poster, stempel laser dan lain-lain.
Yang jadi pembeda dengan percetakan lain untuk produk-produk khusus, saya tanpa minimum order. Lalu bisa kita antarkan ke tempat pemesan, pembayaran bisa pakai uang muka. Kemudian, khusus organisasi mahasiswa pembayaran bisa setelah kegiatan terlaksana.
+Sejauh ini seperti apa perkembangan usaha percetakan Anda sekarang. Berapa orang karyawan yang sudah Anda pekerjakan?
-Untuk memperlancar usaha ini, saya membangun koneksi dan kerjasama dengan percetakan yang lebih besar. Alasannya untuk membeli mesin cetak, harganya sampai ratusan juta, kita masih belum punya.
Untuk karyawan, saya tidak sebut karyawan, tapi partner usaha. Sejauh ini saya punya dua orang. Satu bagian desain dan satu pemasaran, termasuk saya sendiri yang juga terkadang desain dan memasarkan.
+Percetakan Anda juga menyediakan jasa pesan. Bagaimana caranya konsumen untuk melakukan pemesanan?
-Konsumen bisa pesan lewat sosial media, seperti WA: 089629169231, BBM 5C859986 atau di akun Facebook saya di Muhammad Holil atau cukup SMS saja ke nomor HP saya langsung di: 085251799976.
Pesan antaryang kita layani ini tanpa minimum order. Satu pcs pun kalau konsumen minta antar, kita antar. Tapi selama aksesnya mudah, khusus area Kota Pontianak dan sekitarnya.
+Kalau boleh tahu, berapa rata-rata omzet yang Anda hasilkan per bulan?
-Karena usaha saya masih tergolong baru dan bukan satu-satunya, jadi omzetnya tidak terlalu besar, hanya berkisar Rp3-Rp5 juta per bulan.
+Selama menjalani usaha ini, apa kira-kira kendala yang kerap dihadapi?
-Yang jelas, karena percetakan kita masih kecil dan baru tentu berbeda dengan percetakan-percetakan besar yang punya peralatan lengkap, modal cukup, bahan bakupun mereka bisa stok. SDM juga terkadang jadi kendala.
+Apa pendapat Anda tentang perhatian pemerintah atau lembaga permodalan, semisal bank, koperasi dan lainnya dalam mendukung usaha sejenis?
-Perhatian pemerintah lumayan terhadap dunia usaha melalui instrumen-instrumen kebijakan yang ada. Namun kita berharap bisa diperbaiki dan terus dievaluasi. Semisal mekanisme birokrasi pengurusan izin usaha yang nanti juga akan mempermudah dalam mencari asupan modal.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe