eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Gerakan Pramuka Indonesia telah menginjak usia ke 58 tahun. Salah satu sasaran pembinaan organisasi tersebut adalah membentuk pionir muda yang dapat mencegah pengaruh kejahatan luar biasa atau Ekstra Ordinary Crime.
“Merebaknya Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN), Radikalime, Terorisme dan Narkoba, jadi tantangan terbesar bangsa ini. Oleh sebab itu, semua Pramuka harus jadi pionir menanamkan nilai nilai anti pada Ektra Ordinary Crime tersebut,” ujar Antonius L. Ain Pamero, Wakil Bupati Kapuas Hulu, saat membacakan amanat Ketua Kwarnas Pramuka, pada pembukaan peringatan HUT Pramuka di Bumi Perkemahan Komplek Kodim 1206/Putussibau, Rabu (14/8).
Anton Pamero mengatakan, Pramuka memiliki individu-individu yang berkepribadian kuat dalam penegakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab itu, Pramuka harus ikut serta dalam memerangi aksi radikalisme dan terorisme. “Salah satu caranya adalah dengan membentuk generasi muda yang nasionalis dan berakhlak sehingga dapat membentengi diri dari hal-hal negatif,” jelasnya.
Kemudian, dalam hal maraknya kasus penyalahgunaan narkoba, pramuka juga perlu bergerak untuk membantu Pemerintah memerangi narkoba. “Kwarnas menyambut baik juga inisiatif kwartir di beberapa daerah yang mengusulkan pembentukan Satuan Karya Pramuka (Saka) Anti Narkoba, atau menjadikan kemampuan mendeteksi dini dan menanggulangi bahaya narkoba sebagai salah satu krida Saka yang ada,” tuturnya.
Disisi lain, Pramuka berkomitmen mendukung penguatan pangan nasional, agar tidak bergantung pada impor pangan dari luar negeri. “Pramuka akan membangun tekat, tidak tergantung konsumsi produk impor dari negara luar. Terutama dalam kegiatan pramuka,” tuntas Anton Pamero, yang juga Wakil Ketua Majelis Pembimbing Kwarcab Kapuas Hulu. (dRe)