-ads-
Home Headline Muslim Kalbar Bersatu Minta Keadilan Ditegakkan

Muslim Kalbar Bersatu Minta Keadilan Ditegakkan

SPANDUK. Para peserta Aksi Bela Ulama jilid II long march ke Polda Kalbar sambil membawa pesan-pesan yang dikemas dalam spanduk dan karton, Jumat (20/1). Ocsya Ade CP-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Aliansi Umat Islam Kalimantan Barat Bersatu kembali longmarch dari Masjid Raya Mujahidin ke Mapolda Kalbar seusai salat asar, Jumat (20/1). Walau tak seramai saat perdana, Aksi Bela Ulama Jilid II ini tegas mendesak tuntutan pada aksi pertama.

Massa dari berbagai organisasi itu tertib berjalan sambil mengumandangkan takbir sepanjang Jalan A.Yani hingga ke Mapolda. Seperti jilid I, Kapolresta Pontianak Kombes Iwan Imam Susilo kembali menjadi penerima tamu, sambil ikutan menggemakan takbir di halaman Mapolda, yang menandakan dirinya juga muslim. Kapolresta dan peserta aksi pun bertakbir sahut-sahutan.

Belasan perwakilan dipersilahkan masuk ke Mapolda untuk audensi dengan Kapolda Irjen Pol Musyafak dan Wakapolda Brigjen Joko Irianto yang duduk terpisah. Pertemuan digelar di lantai dasar itu dihadiri pula oleh Kapolresta Pontianak, Karo OPS, Dir Reskrimum dan Reskrimsus Polda Kalbar.

-ads-

Juru bicara Aksi Jilid II, Syarif Kurniawan, mengemukakan kedatangan kedua kalinya untuk mengetahui dan memastikan perkembangan tindak lanjut kepolisian atas tuntutan sebelumnya.

Dir Reskrimum Polda Kalbar Kombes Krisnanda menegaskan, insiden penghadangan ulama, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustadz Tengku Zulkarnaen, oleh 30-an pemuda, sudah ditindaklanjuti. Serangkaian penyelidikan telah dilakukan.

“Kami telah melakukan konsolidasi untuk melakukan proses hukum. Dan kami perlu mengumpulkan bukti serta menelaah unsur pidana apa pada saat itu,” jelas Krisnanda.

Pihaknya juga sudah mempelajari video dan foto aksi penghadangan. Bukti tersebut dianggap kurang mengingat adanya informasi tentang kelompok yang mengacungkan senjata tajam kepada Tengku Zulkarnaen.

Exit mobile version