Mandi, Kakak Beradik Meninggal Diseret Arus

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Sambas-RK. Warga Desa Semperiuk B, Kecamatan Jawai Selatan, Sambas dikagetkan dengan kabar meninggalnya dua saudara kandung saat mandi di Parit Semperiuk B yang arusnya deras karena hujan, Jumat (12/2) pukul 17.00.

Dua saudara kandung itu, Safitri binti Suryadi bocah delapan tahun dan adiknya Gilang Saputra bin Suryadi, bocah enam tahun. Keduanya mandi dialiran anak Sungai Dusun Sejalan Rt.10/Rw.4 Desa Semperiuk B, Kecamatan Jawai Selatan.

Kapolres Sambas AKBP Sunario melalui Kapolsek Jawai Selatan, Iptu Dwiyono menjelaskan, Safitri dan Gilang mandi bersama pukul 15.30 di parit depan rumahnya ditemani sahabatnya Arif, bocah tiga tahun. “Pukul 16.00 wib korban sudah diingatkan kakeknya yang hendak sholat Ashar. Setelah kakeknya naik ke rumah, kedua bocah itu kembali mandi,” jelas Dwiyono.

Kedua bocah itu hanyut terseret arus. Arif rekan Safitri dan Gilang memberitahu kakek korban, Zaidan. Mendapat kabar tersebut, Zaidan bersama tetangga dan warga langsung melakukan pencarian dengan menyisir parit yang saat itu arusnya deras. Sementara kedua kakak beradik itu tidak bisa berenang. “Sekitar pukul 16.40 kedua korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Dwiyono.

Menurutnya, korban Safitri ditemukan dengan jarak sekitar 500 meter ke arah hilir anak sungai. Sedangkan Gilang ditemukan dalam jarak sekitar satu kilometer dari jamban tempat mereka mandi.

“Jenazah kedua korban ditemukan warga, agak jauh jaraknya. Jenazah Safitri ditemukan Akhlan, sedangkan jenazah Gilang ditemukan Anwar bin Suariadi yang merupakan warga setempat,” jelasnya.

Polsek Jawai Selatan sudah meminta keterangan saksi dan kronologis kejadian. Termasuk meminta keterangan Suryadi ayah kandung korban.

“Dengan kejadian ini, diimbau kepada orangtua tidak lalai mengawasi anaknya. Apalagi saat ini musim hujan dan pasang, tentunya arus sangat deras. Anak-anak yang tidak bisa berenang, harus waspadai,” imbau Kapolsek Dwiyono.

Laporan: M. Ridho

Editor: Hamka Saptono