Kapal Penarik Tongkang Tenggelam, 4 ABK Hilang

ilustrasi peti kemas di kapal. ist/net

eQuator.co.id – KETAPANG-RK. Lima dari sembilan orang Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di kapal penarik (tug boat) yang tenggelam di perairan Pesaguan Kecamatan Matan Hilir Selatan pada Senin (15/7) dini hari, berhasil dievakuasi, sedangkan empat lainnya masih dalam pencarian.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Ketapang, Suaka Sardo Tarihoran menjelaskan, Kapal TB Mega 09 tenggelam di perairan Pesaguan pada Senin (15/7) sekitar ‪pukul 01.00 WIB. Kapal tersebut menarik Tongkang Makmur Abadi VIII dari Teluk Air menuju Kuala Jelai.

“Kapal yang tenggelam itu tug boat, tongkangnya tidak,” terang Suaka, Senin (15/7).

Dia menjelaskan, rencananya kapal tersebut hendak mengangkut CPO, namun di tengah laut, kapal dihantam ombak dan tiba-tiba miring ke kiri hingga akhirnya tenggelam.

“Di dalam tug boat itu ada enam orang. Sementara di kapal tongkang ada tiga orang, tapi tiga-tiganya dalam posisi tidur,” jelasnya.

Kapal yang tiba-tiba miring dan tenggelam membuat para awak kapal tidak sempat menyelamatkan diri. Dua orang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tongkang. Sementara empat lainnya hilang.

“Dua orang yang selamat ini sempat melemparkan ring buoy kepada dua orang rekannya, namun kapalnya keburu tenggelam, dan mereka pun langsung menyelamatkan diri dengan berenang ke tongkang,” ungkapnya.

Empat orang yang hilang adalah kepala kamar mesin, Suprianto, juru mudi, Ardi Kurniawan, masinis I, Rudianto dan mualim I, Antonius Edi Widodo. Sementara lima orang yang selamat telah dievakuasi oleh tim SAR pada Senin (15/7) pagi.

“Saat ini kita bersama dengan pihak terkait masih berupaya untuk mencari empat orang yang hilang ini,” terangnya.

Suaka mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kapal tersebut tenggelam. Namun, berdasarkan pengakuan dari korban selamat, pada saat itu memang sedang angin kencang dan ombak cukup tinggi.

“Kita juga tidak dapat memastikan apakah karena bocor atau tidak. Tapi berdasarkan pengakuan korban selamat itu tiba-tiba kapal miring ke kiri dan tenggelam,” paparnya.

Pihaknya akan melakukan pencarian selama tujuh hari ke depan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan petugas lainnya di Kendawangan, termasuk dengan para nelayan untuk menginformasikan jika ada menemukan tanda-tanda korban.

“Apakah mereka ini ada yang dievakuasi ke kapal-kapal nelayan, kami belum tahu, makanya kami informasikan ke nelayan dan pos di Kendawangan,” tambahnya. (uzi)