eQuator.co.id – Sambas-RK. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti batal hadir di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh. Namun, Festival Pesisir (Fespa) Paloh 2018 tetap berlangsung meriah selama tiga hari, Jumat-Minggu (5-7/10). Komitmen peserta dari tiga negara dalam melindungi populasi penyu, diharapkan mampu menjaga kelestarian laut.
Fespa Paloh 2018, kata Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc, diharapkan menciptakan komunikasi yang baik antara pengawasan, penegakkan hukum dan masyarakat dalam sektor perikanan di wilayah pesisir. “Saya ingin kegiatan ini bisa memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat, supaya selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama di kawasan perairan dan menjaga habitat penyu di Paloh,” kata Bupati, Jumat (5/10) di Temajuk.
Acara yang setiap tahun diselenggarakan oleh Kementrian Perikanan dan Kelautan RI di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh ini mengusung tema ‘Lestarikan Penyu, Menjaga Laut dan Lestarikan Bumi.’
Dikutip dari rilis Bagian Humas dan Protokol Setda Sambas, kegiatan ini dibuka langsung oleh perwakilan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI dan dihadiri Staf ahli Gubernur Kalbar, Bupati dan Wakil Bupati Sambas, Kapolres, Sekda dan seluruh OPD terkait, Ketua Pesuruh Jaya Pengakap Sarawak dan perwakilan negara Brunei Darussalam.
Sebanyak 36 kegiatan digelar dalam Fespa Paloh 2018, diantaranya pelepasan anak penyu (tukik) dan bibit ikan, perkemahan pemuda pesisir tiga negara, dan pembersihan pantai. “Alhamdulillah, Temajuk dikunjungi oleh negara Brunei dan Malaysia, ini pertanda Temajuk bukan hanya menjadi perhatian Sambas, Kalbar dan Indonesia. Namun, sudah menjadi perhatian dunia internasional,” tuturnya.
Bupati berharap, tahun 2019 jalan yang menguntungkan penyeberangan Ceremai menuju Temajuk kondisinya telah bagus. “Saya harap Pemerintah Provinsi Kalbar membangun jalan ini, karena merupakan domainnya Pemprov,” jelasnya.
Atbah berharap, rencana menjadikan Desa Temajuk sebagai destinasi wisata yang halal mendapat dukungan dari Kementerian Parawisata,Kementrian Perikanan dan Kelautan serta Gubernur Kalbar.
Reporter: Sairi
Editor: Yuni Kurniyanto