eQuator.co.id – Perth-RK. Program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Perth, Australia kali ini bikin bule-bule tersentuh. Ya, bagaimana tidak. Promosi melalui Bidang Festival Pasar Asia Pasifik Kemenpar, membuat perut mereka dan tamu acara gala dinner Indonesia Independence Day Celebration, di Joondalup Resort, Conolly Western Australia, Sabtu (20/8) malam, kenyang habis. Puas.
“Kami mencoba untuk langsung menyentuh taste mereka (calon wisatawan). Biarkan mereka mencicipi. Ini lo, kami bawa makanan dan minuman khas Indonesia. Silakan,” kata Adella Raung, Kepala Bidang Festival Pasar Asia Pasifik pada Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, di sela acara, Sabtu (20/8) malam.
Di ajang tersebut, lidah para bule-bule Australia, Eropa lalu Asia, serta tentunya para warga negara Indonesia di Perth yang hadir, benar-benar dimanjakan. Dari pertama, para tamu sudah disuguhi minuman hangat tradisional Wedang Jahe Merah serta Keripik Tempe Jawa sebelum memasuki ruang Lakeview Ballroom Joondalup Resort.
Terkesan, mereka belum mau masuk meski jarum jam hampir menunjukkan pukul 18.00, waktunya acara dimulai. Mereka masih ingin menyeduh dan meneguk pelan-pelan hangatnya Wedang Jahe Merah. Mangkuk besar berisi Keripik Tempe di dua meja yang terletak di luar ruangan pun cepat habis. Mereka masih belum mau masuk. Padahal, di dalam ruangan pun minuman dan camilan khas Indonesia itu juga disediakan.
Rangkaian acara Indonesia Independence Day Celebration pun tak lepas dari ajang makan-makan. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan teks proklamasi, perkenalan 10 destinasi wisata dan menyanyikan lagu-lagu nasional…Taraaaa! Pesta makan-makan tersaji.
Dari pintu di belakang panggung, muncul banyak waitress resort, membawa Laksa Bandung. Superlengkap, pakai telur, ada udang. Yummy. Semua tamu serius menikmati. Acara terus bergulir.
Tak lama, para tamu kembali dikejutkan dengan masuknya para waitress. Nasi Kuning Tumpeng datang, pakai beberapa tusuk sate. Makan lagi.
Sejumlah acara hiburan kemudian bikin heboh. Tamu-tamu ikut bergoyang line dance poco-poco. Saat si penghibur membawakan lagu Terajana yang melegenda, lantai dansa di bawah panggung utama semakin full, sesak. Tarik maaaang. Goyang dangdut. Bule-bule juga ikutan. Bahkan mereka yang paling heboh.
Setelah sesi hiburan mereda, waitress masuk lagi. Alamaak dimanja betul. Kini, para tamu disuguhi racikan pisang goreng, cokelat ala Indonesia dan makanan penutup lainnya ala Tanah Air.
“Fantastis. Saya tidak menyangka acaranya seperti ini. Sangat fantastis,” kata Konsul Kehormatan Hungaria Yurisdiksi Australia Barat, Georg Molnar.
Pria yang bangga dengan pesatnya kemajuan olahraga negaranya itu mengaku, promosi kuliner yang digelar Kemenpar ini membuat dia puas. “Kalau dipaksa memilih mana makanan yang paling berkesan…itu…Kuning Nasi (Molnar memaksakan diri menggunakan Bahasa Indonesia untuk menyebutkan Nasi Kuning Tumpeng),” kata Molnar.
Saat acara usai, kesan puas tak hanya menyelimuti wajah Molnar. Perwakilan India, Mongolia, Belanda dan tentunya Australia, pasang wajah semringah.
“Promosi kuliner seperti ini bukan yang pertama dan juga bukan untuk yang terakhir kali di Perth (Australia). Ini yang ketiga. Sampai November nanti, masih ada tiga kali lagi ajang seperti ini, tentunya dengan sesuatu (menu) yang berbeda. Kami melihat (wisatawan) Australia sebagai potensi. Selama ini, mereka hanya sering ke Bali. Ya mungkin karena dekat. Kami ingin lebih, mereka harus tahu daerah lain, 10 destinasi wisata, dan semua tentang Indonesia,” ujar Adella Raung.
Wanita berkacamata ini mengungkapkan, realisasi wisatawan dari Australia selama Januari-Juni 2016 ada di angka 572.362 orang. Pertumbuhannya mengalami kenaikan 8,83 persen jika dibanding tahun 2015. Di periode bulan yang sama setahun yang lalu, wisatawan dari Negeri Kanguru ada di angka 525.934 orang.
“Di bulan Juni tahun ini, wisatawan dari Australia ke Indonesia itu sebanyak 114.677 orang. Pada Juni 2015, ada di angka 103.249 orang. Jadi ada kenaikan sekitar 11,07 persen. Ini jelas membuat Australia adalah salah satu fokus pasar. Sekarang, dari Australia ke Indonesia itu bebas visa. Tuh, sudah bebas visa. Apa lagi?” tandas Adella. (JPNN/JPG)