eQuator.co.id – SORONG-Pria bernama Haryadi (30) mengancam bunuh diri dengan melompat dari atap rumah setinggi 10 meter, di kawasan Km 7 Gunung, kemarin (13/5) pukul 09.00 WIT. Ia kerasukan makhluk halus, sehingga nekat bertahan diatap selama kurang lebih 3 jam. Ia hanya menggunakan sarung dengan kaos hitam, tanpa beralas kaki. Setelah 3 jam di atap, aksi pria yang kerap disapa Ardi ini dihentikan berkat bantuan anggota piket Polres Sorong Kota, Bripka Joni Sompotan dan Bripka Sutrin Nanggong serta warga sekitar. Pada pukul 11.30 WIT, Ardi dibawa ke Polres Sorong Kota. “Sektar 3 jam baru kami bisa turunkan dia. Setelah turun kakinya melepuh, karena lama diatap tanpa alas kaki. Trus mata kanannya luka,” kata Joni.
Pihaknya membutuhkan waktu lama untuk mengamankan Ardi, karena ia mengancam akan melompat jika ada yang mendekat. Saat di atap, Ardi juga melempari warga dengan batu seraya meminta warga untuk menjauh. Setelah batu yang dibawanya habis, Ardi melukai wajahnya dengan paku yang ditemukannya di atap. “Dia bilang warga semua setan sama lempari batu, trus dia lukai dirinya sendiri. Kami mau dekat dia ancam mau lompat. Makanya butuh waktu lama, untuk turunkan dia,”imbuh Joni.
Menurut keterangan keluarga, Ardi baru saja tiba di Kota Sorong, pada Selasa (13/4). Ia berniat bekerja di Bintuni. Selasa malam, Ardi seperti dirasuki makhluk halus hingga mengoceh tak jelas. Beberapa saat kemudian, ia berhasil disadarkan. Keesokan harinya, Rabu (13/4), sekitar pukul 08.00 WIT Ardi kembali kehilang kesadaran. Ia berlari, kemudian naik ke atap rumah tetangga. “Menurut warga, dia naik ke atap itu tanpa tangga, jadi sedikit tidka masuk akal memang. Entah dia kerasukan lagi, atau bagaimana, yang pasti menurut keluarga, dia sebelumnya normal,”jelas Joni.
Setelah diatap Ardi mengancam hendak melompat. Warga sekitar pun berusaha membujuknya untuk turun, namun, Ia menolak. Ia mengancam jika ada yang naik ke atap maka Ia akan melompat. Hingga pukul 09.00 WIT, anggota piket Polres Sorong tiba ke lokasi. Namun, Ardi tetap kuat pada pendiriannya.
Semakin dilarang, Ardi makin lebih menjadi-jadi. Ia melempari warga yang menyaksikannya dengan batu. Setelah melempari warga dengan batu. Ardi Lantas menusukkan paku yang didapatnya di atap pada mata bagian kanannya. Diatas atap Ia sesekali bergumam tak jelas seraya mengatakan bahwa warga yang melihatnya adalah setan. “Jadi kami berdua naik, warga dibawah yang alihkan dia. Pelan-pelan kami dekati, dan amankan dia kebawah dengan bantuan warga,”imbuh Satrin.
Setelah berhasil diamankan, Ardi lalu dibawa ke Mako Polres Sorong Kota, pukul 11.30 WIT. Namun, keluarga meminta agar Ardi segera dibawa pulang di rumah keluarga yang berada di Km 10 komplek Viktori. “Tiba di Polres dia sudah sadar, dia bilang dia ingat kalau dia ke Papua karena mau kerja ke Bintuni. Trus keluarga bawa dia pulang,”tuntasnya. (ayu)