eQuator.co.id – Sambas-RK. Tetap berkarir di dunia politik dan menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN), itulah pilihan dr. Hj. Juliarti Djuhardi Alwi, MPH. Bupati Sambas ini tidak lagi mencalonkan pencalonan Ketua DPD PAN Sambas periode 2015-2020.
Ketua DPD PAN Sambas itu akan menyerahkan kekuasaannya di partai berlambang matahari terbit kepada kader muda PAN. Juliarti mengikuti tradisi mantan Ketua Umum DPP Amin Rais yang kini menjabat ketua MPP Majelis Penasihat DPP PAN.
“Sesuai tradisi di PAN, seperti yang disampaikan Bapak Amin Rais, kepemimpinan efektif cukup satu kali. Selanjutnya diserahkan kepada kader muda partai. Artinya bukan karir politik terhenti, saya tetap cinta PAN dan akan terus bersama-sama mengawal pembangunan Kabupaten Sambas,” kata Juliarti kepada wartawan saat menghadiri Operasi Patuh Kapuas 2016 di Polres Sambas, Selasa (16/5).
Selama menjabat Ketua DPD PAN Sambas, banyak yang telah dilakukan Juliarti. Salah satu prestasinya, PAN Sambas meraih suara terbanyak kedua pada Pemilu 2014-2019 dengan jumlah 37.801 suara. Hasil ini merupakan kerjasama seluruh kader PAN.
“Agar target partai terwujud, siapapun kader muda PAN terpilih memimpin DPD PAN Sambas, diharuskan mampu membesarkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui perahu PAN,” tegas Juliarti.
Terpenting, kader muda PAN yang kelak mempimpin DPD Sambas, harus mampu membaca peta politik. Mengingat pertempuran kedepan sudah berbeda, sehingga perlu kerja keras, target yang diusung partai harus dilakukan secara maksimal. Karena DPP maupun DPW meminta target yang harus dimaksimalkan dalam perjuangan PAN di negara ini.
“Harus kerja keras, dan siapapun yang terpilih, semua harus legowo dan bersama-sama mewujudkan target partai,” pesan Juliarti.
Hal penting lainnya, PAN harus solid dan bersama-sama menjaga situasi aman dan kondusif di Sambas. Serta dapat mengawal pembangunan daerah yang sedang berlangsung.
“PAN harus solid, silakan mengkritik pemerintah, namun harus juga berikan solusi, jangan hanya berkoar-koar memberikan kritik, tapi tidak tahu jalan keluarnya. Sebab tidak mudah menjadi pemimpin, sehingga perlu kerja keras merebut simpati rakyat, agar Pemilu ke depan berbondong-bondong pemilih memenangkan PAN,” pesannya.
Apakah karena kegagalannya menjadi Bupati Sambas, menyebabkan tidak mencalonkan kembali sebagai Ketua DPD PAN? Juliarti menegaskan bukan karena itu. Harus ada kaderisasi di tubuh partai guna regenerasi, jadi tidak ada kaitannya dan tidak terpilihnya dia sebagai Bupati Sambas pada Pilkada 2015 silam.
“Pak Amien menginginkan tradisi menjadi ketum PAN itu cukup satu periode. Alasannya, untuk regenerasi membangun new spirit, new program, new antusiasme dan menujudkan demokrastiasi di internal partai,” ungkap Juliarti.
Laporan: M. Ridho
Editor: Hamka Saptono