eQuator – Sukadana-RK. Jumadi Tri Santoso, 18, warga Sungai Paduan dan Wendi Ichsan, 15, warga Parit Gunung, tenggelam di sekitar Pelabuhan Nasional Teluk Batang, Kayong Utara, Jumat (15/1). Kedua pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) tersebut dilaporkan tewas.
Dikabarkan, nasib nahas itu dialami keduanya sepulang bermain futsal bersama rekan-rekannya. Menurut Kapolsek Teluk Batang, Iptu Aris Pramudji Widodo, korban Jumadi Tri Santoso dan Wendi Ichsan masih duduk dibangku kelas 9 di sekolah yang sama.
Ia mengisahkan, kronologis kejadian tenggelamnya kedua remaja tersebut berawal pada pukul 16.10. Sepulang bermain futsal, kedua korban beserta empat rekan lainnya menuju Pelabuhan Nasional Teluk Batang. Tiba-tiba rekannya, Wendi mendorong Jumadi ke sungai. Sejurus kemudian, Wendi dan dan empat orang teman lainnya, Wildan, Heri, Rusdi dan Sumardi ikut terjun pula ke sungai untuk mandi bersama.
“Kemudian mereka berenam, berenang dari pelabuhan menuju pinggir sungai. Pada saat yang lain telah berenang ke arah tepi sungai. Tiba-tiba saja Wendi dan Jumadi yang saat itu berada di belakang, berteriak minta tolong. Akan tetapi keempat teman mereka, mengira keduanya bercanda.
“Setelah keempat temannya melihat ke belakang, Jumadi dan Wendi sudah tidak terlihat,” kisah Kapolsek.
Begitu dilihat tidak tampak, Sumardi, Wildan, Rusdi dan Heri melakukan pencarian kedua remaja yang hilang tersebut. Karena tidak dapat menemukan kedua rekannya, mereka pun menuju kantor Polsek Teluk Batang guna melapor.
Setibanya di Polsek, di pertengahan jalan mereka bertemu dengan anggota polisi yang memang sedang melakukan patroli rutin. Bersama dengan anggota polisi tersebut lah, mereka langsung menuju ke lokasi ke pelabuhan untuk melakukan pencarian rekannya yang hilang.
Menerima laporan, anggota Polsek langsung melakukan pencarian. Polsek Teluk Batang langsung mengerahkan pasukannya dan juga memberikan informasi kepada Koramil, Polair, Perhubungan serta masyarakat sekitar guna melakukan pencarian bersama-sama.
“Dengan adanya kerjasama serta koordinasi semua pihak, akhirnya pada pukul 19.10 pada hari yang sama, kedua remaja yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Selanjutnya, keduanya dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum,” kata Iptu Aris.
Sementara , hasil visum menunjukkan bahwa kedua remaja tersebut meninggal disebabkan kemasukan air begitu banyak pada tubuhnya, hingga merenggut nyawa.
Atas kejadian ini, Kapolsek Teluk Batag pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya di wilayah hukumnya, agar tidak mandi maupun berenang di Dermaga Pelabuhan. Menurut dia, lokasi tersebut begitu berbahaya untuk berenang lantaran kodisi airnya cukup deras.
“Selain itu, berdasarkan informasi yang saya dapat dari warga. Lokasi tersebut pun banyak terdapat buayanya. Nah, inikan sangat berbahaya. Untuk itu, saya berharap kepada masyarakat, khususnya bagi para orangtua dapat selalu memonitiring dimana biasanya anaknya bermain. Hal ini tentunya untuk keselamatan kita bersama,” tegas Iptu Aris. Kedua korban telah dimakamkan, Sabtu (16/1) di pemakaman umum kawasan tempat tinggalnya masing-masing. (lud)