eQuator – Sambas-RK. Memperkuat rasa nasionalisme di wilayah perbatasan, Kementrian Pertahanan melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Potham Kemhan) melaksanakan sosialisasi Bela Negara di SMKN 1 Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Sabtu (9/1).
Sosialiasi yang mengangkat tema aktualisasi nilai-nilai bela negara bagi masyarakat wilayah perbatasan, tujuannya menumbuhkan kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perwakilan Dirjen Potham Kemham, Mayor Hendra menegaskan, dilaksanakannya sosialisasi bela Negara, juga untuk meningkatkan dan menumbuhkan karakter bela negara bagi masyarakat. “Sosialisasi ini ditanamkan kepada pelajar dari tingkat rendah, sampai tingkat perguruan tinggi. Khususnya mereka yang bermukim di wilayah perbatasan antarnegara,” ujar Mayor Hendra.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 20 personil dari Mabes TNI disebar di wilayah perbatasan. “Kegiatan bela negara bukan untuk pelajar saja, melainkan seluruh masyarakat Indonesia di perbatasan, baik tokoh masyarakat, adat, agama mupun toko pemuda,” ujar Mayor Hendra.
Untuk memberikan motivasi bagi masyarakat perbatasan, setiap peserta diberikan baju bela negara, tas dan alat tulis. Selain itu, juga diberikan bantuan dua unit genset, dua unit mesin pompa air atau jet pump, serta bola volley, bola kaki dan net volley masing-masing dua set untuk masyarakat Kecamatan Sajingan Besar. Peralatan dan sarana olahraga itu diserahkan kepada Camat. “Kita berharap pembinaan karakter bela negara ini dapat ditingkatkan masyarakat dan penerus bangsa. Kemudian bantuan yang diberikan, bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat di perbatasan,” ungkap Mayor Hendra.
Camat Sajingan Besar, Suhut Firmansyah mengapresiasikan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi bela negara bagi masyarakat perbatasan. Mengingat Sambas memiliki dua wilayah perbatasan, diantaranya Temajuk, Kecamatan Paloh dan Aruk, Kecamatan Sajingan Besar. “Kegiatan ini sangat baik, karena bertujuan untuk mengangkat rasa nasionalisme masyarakat perbatasan, juga untuk mempertahankan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Menurut Suhut, kegiatan ini sebagai wujud tangungjawab bersama, terhadap kesadaran masyarakat yang berbangsa. Bukan hanya tangungjawab pemerintah melainkan semua rakyatnya. Untuk meningkatkan bela negara, juga menjadi landasan sikap dan perilaku bangsa dan bernegara. Karena itu diharapkan akan lahirnya para kader penyebarluasan bela negara, baik melalui tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan para pelajar pendidik bangsa.
Suhut mengungkapkan, bela negara berperan penting sebagai garda terdepan, terutama di wilayah perbatasan antarnegara, dalam menjaga keutuhan NKRI. Penuh kesadaran dan rela berkorban untuk negara, karena membela negara tidak cukup memahaminya saja, melainkan tanggungjawab bersama. Selain itu, bela negara penting untuk diri sendiri dan juga penting untuk kebersamaan. “Karena ciri kita ini atas dasar multikultur yang ada,” ungkapnya.
Tokoh adat Temanggung mewakili masyarakat Kecamatan Sajingan Besar, Rafinus mengapresiasi dilaksanakan kegiatan bela negara. Menurutnya kegiatan ini sangat penting untuk memupuk rasa nasionalisme kebangsaan bagi warga perbatasan. Sehingga masyarakat lebih cinta tanah air.
“Kepada anak bangsa, junjunglah tinggi bendera pusaka. Karena perjuangan besar dipertaruhkan pahlawan kita dalam mempertahankan sangsaka merah putih,” tegas Rafinus.
Laporan: M Ridho
Editor: Hamka Saptono