Bocah 14 Tahun Hilang Terbawa Arus di Sungai Landak

PENCARIAN. Tim gabungan sedang melakukan penyisiran di Sungai Landak, lokasi tenggelamnya Varen, Selasa (21/5) siang--Andi Ridwansyah

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sudah dua hari petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Pontianak, dan tim gabungan lainnya masih melakukan pencarian terhadap Varen Raisi, seorang remaja 14 tahun yang tenggelam terbawa arus di Sungai Landak. Tepatnya, di ujung Gang Orde Baru, Jalan Ya’ M Sabran, Kelurahan Tanjung Hulu, Pontianak Timur.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (20/5) sekitar pukul 15.30 Wib saat korban bersama rekannya sedang berenang di sungai tersebut. “Berdasarkan keterangan saksi, saat itu korban terlebih dahulu sampai di lokasi dan mengajak kedua rekannya, yakni Jihad dan Asif untuk berenang,” kata Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Suhar saat dikonfirmasi, Selasa (21/5).

Setelah itu, lanjut Suhar, korban merupakan orang yang pertama kali terjun ke sungai untuk berenang.  Kemudian disusul kedua rekannya. Menurut keterangan saksi, korban awalnya hanya berenang di tepian sungai. Namun lama kelamaan, posisi korban semakin ke arah tengah sungai. Saat bersamaan, kondisi air sungai pasang dan arus sedang deras.

“Korban berenang perlahan dari tepi semakin ke tengah. Sementara kedua rekannya sudah memperingati agar tidak berenang semakin jauh mengingat sungai dalam keadaan pasang,” tuturnya.

Ketika posisi korban sudah di tengah sungai, lanjut Suhar menjelaskan, Jihad dan Asif melihat korban melambaikan tangan seakan memberi tanda untuk meminta pertolongan. Melihat kondisi tersebut, mereka kemudian bergegas menghampiri ke arah korban untuk menolong. Tidak lama kemudian, korban hanyut dan tenggelam.

“Menurut keterangan warga dan saksi, korban belum mahir berenang dibandingkan dengan teman-temannya. Selain itu, fakta lain yang kita dapat adalah kondisi sungai saat kejadian sedang pasang dan arus dalam keadaan sangat deras,” paparnya.

Suhar menuturkan, sampai saat ini petugas masih melakukan upaya pencarian korban dengan melakukan penyisiran dan penyelaman di sekitar lokasi kejadian.

Selain itu, petugas Polsek Pontianak Timur juga telah melakukan pengamanan di sekitar lokasi. “Kita juga membantu melakukan pencarian, dan saat ini juga telah dilakukan pengamanan di sekitar lokasi,” timpalnya.

Sementara itu, Rayguna, ayah korban mengungkapkan bahwa pihak keluarga tidak menyangka apalagi memiliki firasat apapun akan peristiwa nahas yang menimpa putra sulungnya ini.

Sesaat sebelum kejadian, Rayguna mengatakan bahwa anaknya sedang berada di rumah dan telah dilarang keluar oleh ibunya, lantaran sedang dalam masa ulangan umum.

“Tak lama setelah itu, kawannya datang pakai motor dan dia pergi diam-diam. Sedangkan ibunya sedang di dapur dan tidak ada yang tahu rupanya dia kesini,” ungkap Rayguna ditemui disela-sela proses pencarian, Selasa (21/5).

Dirinya mengaku terpukul dengan kejadian ini. Apalagi anak pertamanya itu dikenal berkepribadian yang baik dan penurut. “Sehari-hari, sifatnya baik dan penurut,” tuturnya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga meninjau langsung proses pencarian. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan langkah pertama yang dilakukan Pemerintah Kota Pontianak adalah membantu upaya pencarian mencari korban.

Salah satu tindakan yang diambil adalah dengan menurunkan personel dari BPBD Kota Pontianak, Tim SAR dan tentunya dengan bantuan bersama masyarakat sekitar.

Langkah kedua, pihaknya akan membuat plang peringatan dan larangan, agar anak-anak yang tidak bisa berenang dilarang bermain sampai di pinggir sungai.

Tak hanya itu, Edi juga mengatakan saat ini pihaknya juga sedang memikirkan alternatif lain di pinggir sungai agar tidak ada korban berikutnya.

“Kita akan pikirkan apakah nanti apakah ini nanti akan kita pagar sementara pakai kayu bulat misalnya. Tapi tidak hanya sebatas pagar karena namanya anak-anak kalau bermain bisa saja mereka nekat lalu melompat,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menekankan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat sekitar untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak kedepannya. Agar tak ada lagi korban jiwa karena kelalaian seperti ini. “Yang penting bagaimana kita mengawasi anak-anak kita untuk berhati-hati jangan sampai menjadi korban selanjutnya,” harapnya.

Hingga Selasa pukul 13.00 WIB, pencarian masih dilakukan dan belum ada tanda-tanda keberadaan korban. (and)