eQuator – Sambas. Masuk dalam klasifikasi daerah berkembang, semua pelaku usaha di Kabupaten Sambas jadi sasaran Sensus Ekonomi 2016. Tidak terkecuali pelaku bisnis online yang dikategorikan pada sektor rumah tangga dalam sensus tersebut.
“Data sensus ini sebagai landasan kebijakan ekonomi pembangunan berikutnya. Mereka yang menjadi responden merupakan pelaku usaha di semua sektor usaha, termasuk bisnis online,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sambas, Ahmad Badar pada Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 di Aula Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sambas, Kamis (10/12).
Badar mengungkapkan, Sensus Ekonomi merupakan pendataan lengkap seluruh kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian yang dilaksanakan Pemkab Sambas, karena untuk sektor pertanian sudah lebih dulu dilakukan. “Sensus Ekonomi dilakukan dalam kurun waktu 10 tahun sekali, sama dengan Sensus Pertanian 10 tahun sekali, dan Sensus Penduduk 2016 adalah sensus ke-4 sejak dimulai tahun 1986, 1996 dan 2006 lalu,” jelasnya
Menurutnya, tujuan dilaksanakannya Sensus Ekonomi untuk mengumpulkan data, dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi. Sebab, hasil sensus ini nantinya menjadi landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan dan evaluasi pembangunan, kecuali pertanian. “Tahapan Sensus Ekonomi dimulai dari perencanaan tahun 2014, persiapan tahun 2015, sensus lengkap tahun 2016, sensus sampel 2017 dan analisis tahun 2018,” ungkapnya.
Sambas, jelas Ahmad Badar, dalam sensus masuk klasifikasi daerah berkembang. Cirinya pertanian baik, sumber penghasilan baik, termasuk pekerjaan. Jadi tegasnya, sangat berbeda dengan Kota Pontianak yang merupakan kota jasa. Sedangkan sasaran yang akan menjadi responden adalah, semua pelaku usaha yang ada di Indonesia, diantaranya perusahaan, pemerintah, rumah tangga dan lembaga nonprofit. “Jadi untuk Kabupaten Sambas, sensus masuk pada daerah klasifikasi berkembang,” ungkapnya.
Sementara untuk responden perusahaan seperti restoran, supermarket, hotel, bank, jasa konstruksi, dan PDAM. Sedangkan sektor pemerintah seperti rumah sakit, dan panti sosial. “Sektor rumah tangga seperti usaha online, dan sektor non format atau lembaga,” paparnya.
Petugas sensus akan menanyakan beberapa hal, diantaranya nama usaha atau perusahaan, alamat, kegiatan utama, status badan usaha, jumlah tenaga kerja, jaringan perusahaan, nilai pengeluaran usaha, nilai pendapatan usaha, permodalan dan kendala atau prospek usaha, termasuk kendala dan prospek usaha. “Diharapkan Sensus Ekonomi dapat menghasilkan data yang dapat dimanfaatkan. Ketika petugas datang jangan kaget, dan bersedia lah menyediakan data kepada petugas, karena Sensus Ekonomi bisa dibilang paling sulit, terutama neraca keuangan,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Ridho
Redaktur: Yuni Kurniyanto