eQuator – Mempawah-RK. Alangkah terkejutnya Kwet Ku, setelah mengetahui anak gadisnya, Achin, 21, ditemukan tewas tergantung di kamarnya, Selasa (10/11) pukul 09.30.
Warga Jalan Seliung, Sungai Pinyuh—Mempawah itu terlihat syok. Apalagi Kwek Ku merasa anak gadisnya yang cantik itu tidak memiliki masalah baik di dalam keluarga maupun di lingkungannya. Dara cantik berdarah Tionghoa ini meregang nyawa dengan seutas handuk yang digantung pada teralis jendela kamarnya. Belum diketahui motif Achin mengakhiri hidupnya dengan tidak wajar. Achin merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak dan adiknya juga terlihat syok.
Informasi di lapangan, Achin berada di ruang TV bersama ibunya. Kemudian dia naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya. Namun Achin tak keluar-keluar lagi. Setelah sekian lama tak keluar kamar, ibunya mencoba memanggilnya, namun Achin tak lagi menjawab.
Muncul firasat tidak enak, ibunya naik ke lantai dua dan menuju kamar Achin. Pintu digedor, karena kamar dikunci dari dalam. Akhirnya ayah korban menjebol pintu kamar dan didapati anak gadisnya sudah tergantung di teralis jendela.
Jasad Achin dibawa ke Puskesmas Sungai Pinyuh. Hasil pemeriksaan sementara, terdapat garis merah di lehernya.
Mendapatkan informasi, polisi mendatangi kediaman Kwek Ku dan melakukan identifikasi.
Salah seorang saksi, Khairani, 45, mengungkapkan, pertama kali melihat korban hendak masuk ke rumahnya. Saat itu ditemukan korban sudah meninggal dunia dan tak lama berselang korban langsung di bawa ke Yayasan Chong Seng Sah,” ujar warga Sungai Pinyuh itu saat melihat jenazah korban.
“Entah apa penyebabnya, tapi sangat disayangkan korban masih sangat muda. Tentu banyak faktor yang bisa saja membuat ia tak dapat mengendalikan diri, hingga melakukan aksi nekat,” sambungnya.
Kapolsek Sungai Pinyuh AKP Florentus Sutingkir menjelaskan, jajarannya melakukan penyelidikan lebih lanjut, mencari tahu penyebab dan kronologis Achin bunuh diri. (sky)