eQuator – Sambas. Setelah Desa Tebas Sungai, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) kembali menggelar tandur (tanam) padi Metode Hazton di Desa Dungun Perapakan bersama TNI dan petani, Kamis (19/11). Kegiatan di Kecamatan Tebas ini merupakan upaya mendukung Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Penanaman padi dengan Metode Hazton di Kecamatan Tebas ini sudah dijadwalkan Pemkab Sambas, untuk mendukung suksesnya program Upsus Swasembada Pangan yang dilaksanakan pemerintah dalam upaya mensejahterakan petani,” ujarnya.
Dari total 250 hektar lahan di Kecamatan Tebas, kegiatan tandur di Desa Dungun Perapakan seluas 50 hektar. Sedangkan luas sawah di Dungun Perapakan mencapai 285 hektar yang dikelola Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Ayu yang diketuai Asli.
Menurutnya, pertanian merupakan sektor unggulan yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya menggerakkan perekonomian di Kabupaten Sambas. Ini terlihat dari angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sambas berdasarkan harga berlaku tahun 2012, yang memberikan kontribusi sebesar 39,77 persen, serta pada angkatan kerja yang bekerja sebagian besar di sektor pertanian, yaitu sebesar 71,89 persen.
Musanif memaparkan, Kabupaten Sambas dikenal sebagai lumbung beras Kalbar. Kabupaten Sambas memiliki potensi untuk meningkatkan produksi guna berkontribusi terhadap pembangunan pertanian daerah dan nasional, meningkatkan ketahanan pangan, daya saing ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat petani. “Berdasarkan data Distanak, realisasi tanam padi Musim Tanam (MT) 2014/2015 sampai dengan MT 2015 hingga bulan September mencapai 108.570 hektar,” jelasnya. (edo)