Main Sampan Berujung Kematian

Bocah SD Ditemukan Mengapung di Sungai

EVAKUASI. Proses evakuasi korban tenggelam dilakukan oleh Tim SAR, Jumat (19/4). Korban sebelumnya sempat hilang selama tiga hari sebelum akhirnya ditemukan. (Saiful Fuat-RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Nasib nahas menimpa GL. Bocah SD berusia 9 tahun itu ditemukan sudah tak bernyawa, mengapung di jalur Sungai Kapuas, Kecamatan Tempunak, Jumat (19/4).

Sebelumnya, GL sempat dilaporkan hilang selama tiga hari. Terakhir kali dia diketahui sedang bermain sampan di jalur Sungai Melawi, tepatnya di Desa Baning Pantai, Kecamatan Sintang Kota.

On Scene Coordonator (OSC) Pos SAR Sintang, Handoko mengatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 14.45 WIB oleh seorang nelayan.

“Kita dapatkan informasi dari komandan Pol Airud Sintang, bahwa di daerah Tempunak ditemukan korban oleh nelayan. Mendapat laporan itu, kita langsung menuju TKP,” ujarnya.

Untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan itu merupakan korban yang dicari oleh tim gabungan, pihaknya mengirimkan foto ke ibu korban.

“Setelah melihat foto itu, ibu korban meyakini bahwa itu anaknya yang hilang tenggelam,” jelasnya.

Langkah selanjutnya, tim gabungan terdiri dari SAR, Tagana, Damkar, TNI, Polri dan masyarakat melakukan evakuasi lantas membawa korban ke rumah orang tuanya.

“Evakuasi kita lakukan 30 menit setelah kita mendapat laporan ditemukannya korban. Permintaan dari pihak keluarga, bahwa korban langsung dibawa ke rumahnya,” jelasnya.

Sebelumnya, kata Handoko tim gabungan sudah membagi lokasi-lokasi yang akan disisir sejak hilangnya korban pada Rabu (17/4). Bahkan tempat ditemukannya korban juga telah disisir. Hanya saja saat itu memang belum ditemukan.

“Pas nelayan yang melihat, nelayan itulah yang menyampaikan ke pihak kepolisian, dan Pol Airud menyampaikan ke kita,” pungkasnya.

Sementara itu, seorang warga Desa Baning Pantai, Awang yang sempat berupaya menolong korban menceritakan kronologis peristiwa nahas ini. Waktu kejadian menunjukkan pukul 15.30 WIB. Korban dan dua orang temannya sedang bermain sampan yang masih terikat (tertambat).

“Saat mereka main, dioleng-olengkannya sampan itu, akhirnya terjatuh korban ke sungai,” jelasnya.

Korban tidak pandai berenang. Salah seorang teman korban sempat berupaya menolong tapi gagal karena kondisi arus air yang memang cukup deras. “Namun kondisi saat itu air memang besar, begitu juga arus juga deras, sehingga temannya tak bisa menolong,” kata dia.

Awang yang hendak turun untuk mandi ke sungai, mendengar permintaan pertolongan bergegas nyebur ke sungai. “Saya langsung loncat ke sungai untuk mencarinya, menyelam di sekitar lokasi. Namun tidak saya temukan,” jelasnya.

Awang mengatakan, setelah beberapa waktu melakukan pencarian sendirian, tak lama berselang rombongan warga sekitar juga membantu mencari, namun GL tak kunjung ketemu.

“Hingga pada sore harinya sekira pukul 17.00 WIB, datanglah tim SAR dan lainnya membantu pencarian korban,” katanya.

Awang mengakui, kerap melihat anak kecil main di bantaran sungai tersebut, baik untuk mandi, memancing dan lainnya.

“Terkadang kalau saya melihat, saya suruh mereka berhenti, agar pulang. Karena mereka masih anak-anak,” pungkasnya.

Laporan : Saiful Fuat
Editor : Andriadi Perdana Putra