Midji Kesal Ada Oknum Bekingi Lapak Liar

Hari Ini Jokowi Resmikan Pasar Rakyat se Kalbar di Pasar Tengah

PLANG PASAR. Beberapa plang Pasar Rakyat di Kalbar yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo di kawasan Pasar Tengah Pontianak, Kamis (28/12). Maulidi Murni-RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Hari ini, Jumat (29/12), Presiden Indonesia Joko Widodo berencana akan meresmikan beberapa Pasar Rakyat yang ada di Kalimantan Barat. Peresmian tersebut di pusatkan di Pasar Tengah, Kota Pontianak.

Selain Pasar Tengah, dalam satu kegiatan tersebut Jokowi sekaligus meresmikan Pasar Rakyat Tengah Pangkalan Mas Kabupaten Mempawah, Pasar Rakyat Jungkat, Pasar Rakyat Tebas, Pasar Semi Modern Alianyang Kota Singkawang dan Pasar Rakyat Kapuas Raya Kabupaten Sintang. “Kita sudah siap pasarnya dan peresmian seluruh pasar di Kalbar di pusatkan di sini (Pasar Tengah, red). Besok pagi jam 07.30 WIB,” kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji saat meninjau persiapan di Pasar Tengah, Kamis (28/12).
Dijelaskan Wali Kota Pontianak yang banyak mendapatkan penghargaan ini, untuk Pasar Tengah alokasi dananya sebesar Rp54 miliar. Ada tujuh titik yang dibangun dengan jumlah 851 kios. Terdiri dari 520 kios di bagian bawah dan 328 kios di atas.
Wali Kota dua periode yang karib disapa Midji ini meminta semua pedagang agar jangan sampai berjualan di bawah lagi. Jika tidak mengikuti aturan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas berupa Tipiring. “Kalau turun ke bawah kita akan Tipiring, saya akan tetap suruh Tipiring dan kiosnya kita ambil, tidak ada lagi jualan di bawah, semuanya,” tegasnya.

Biar kapok, Midji akan minta kepada Pengadilan, kalau perlu pedagang bandel tersebut dikenakan denda Rp5 juta. Kalau tidak begitu kata dia, pedagang tidak bisa lagi diatur. “Satpol PP akan kita tempatkan di sini,” ungkapnya.
“Pokoknya, sekali ini kalau ada (jualan di bawah, red) kita Tipiring, saya akan kenakan besar-besar,” timpal Midji.
Menurutnya, jika ada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di bawah akan membuat penjual di lantai dua sepi. Apalagi yang membuat dirinya kesal, adanya oknum yang berusaha membacking para pedagang untuk membuka lapak. “Jangan coba bekingi buat lapak itu, yang beking merasa diri paling kuat, biar datang ke saya,” tantangnya.
Dikatakannya, yang berusaha melakukan pembackingan tersebut adalah orang yang mengada-ada. Nantinya akan mengambil biaya retribusi dari pedagang. Misalnya, pelaku itu ternyata oknum, maka dengan tegas dirinya akan melaporkan kepada kepala satuannya. Jika sipil, maka akan ditangani oleh Satpol PP.
“Komitmen kita jelas untuk ketertiban. Kalau pasar ini jelas, seperti Sudirman dan Nusa Indah lari ke sini. Di sini setiap waktu bisa kita kontrol. Kita akan tempatkan Satpol PP tanpa seragam dan bikin pos di sini,” pungkas Midji.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak Haryadi S Triwibowo mengatakan, pihaknya ditunjuk dari Kementerian Perdagangan sebagai leading sector peresmian Pasar Tengah. Persiapan pun sebetulnya sudah dilakukan selama dua minggu. Untuk peresmian hari ini, pihaknya menyiapkan prasasti. Pihaknya menyiapkan kawasan Pasar Tengah secara alami seperti apa adanya. Tidak berusaha menutup pasar, karena kawasan tersebut merupakan aset terbesar.

“Kios yang dibangun di kawasan ini satu hari omzetnya mencapai Rp350 juta. Otomatis kita utamakan untuk datang. Kebersihan dan keamanan selalu kita perhatikan. Pak presiden maunya yang alami, jadi tidak ada tenda,” ungkap Haryadi.
Lebih lanjut dijelaskannya, ketika mengikuti lomba Inovasi Pasar Rakyat se Indonesia yang terdiri sekitar 12 ribu Pasar Rakyat, Pasar Flamboyan Pontianak mendapatkan nomor satu. Nanti pihaknya akan menyampaikan kepada Presiden, seperti apa cara mengendalikan inflasi. “Termasuk menyampaikan, semua pasar yang ada di Kota Pontianak sudah menggunakan display harga,” ungkapnya.
Terkait adanya oknum yang berusaha membacking para pedagang untuk membuka lapak di kawasan Pasar Tengah dan sekitarnya, dijelaskannya beberapa hari lalu pihaknya sudah melakukan pembongkaran. Tapi bukan di kawasan Asahan.
“Mereka membuka di los-los atau jalur-jalur, tapi tidak permanen. Saat kita bongkar ada yang menentang, tapi saya tetap melakukan pembongkaran dan saya angkut,” jelasnya.
Haryadi sudah menyampaikan kepada Wali Kota, siapapun oknum yang membackup tersebut. Dirinya selalu siap melakukan pembongkaran lapak-lapak liar, karena demi kebersihan, keamanan dan penataan Pasar Tengah.

“Kalau dibiarkan pasarnya mau jadi apa? Dulunya Pasar Tengah ini gelap, pengap, banyak pencopet, tapi sekarang 24 jam aman, seperti ini yang harus kita jaga,” imbuhnya.
Dirinya tak ingin ada kios tambahan di setiap jalur yang dimanfaatkan orang-orang yang tidak berkepentingan. “Kita sudah melakukan pembersihan bahkan kurang lebih 8 truk PKL di Batang Hari, Indragiri dan kawasan Pasar Tengah kita angkut semua barangnya ke Disperindag. Barangnya tidak kita kembalikan, semua ada delapan truk, itu yang mengangkut dari tim Ketertiban dan Disperindag,” terangnya.
Jika masih ada yang berjualan di lokasi tak semestinya, haryadi menganjurkan Satpol PP mengajukan pelakunya agar ditindak Tipiring. Karena untuk melakukan itu, bukan wewenang pihaknya. “Satpol PP yang membawa ke Kejaksaan untuk Tipiring,” jelasnya.
Haryadi mengaku sudah memasang papan pengumuman Perda di kawasan Pasar Tengah. Seandainya para pedagang masih ada yang berjualan di Fasum sudah menjadi tugas Satpol PP untuk menindaknya. Diskumdag sudah punya tim penertiban, namun yang membawa ke pengadilan adalah Satpol PP.
“Koordinasi bersama Pol PP terus dilakukan, tapi kita tidak juga mengandalkan Pol PP.  Saya yang juga sebagai mantan kepala Pol PP juga bisa untuk sendirinya membongkar,” tegas Haryadi.

 

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Arman Hairiadi