Kunci Cegah Rabies, Vaksinasi Hewan

GRATIS. Sejumlah pencinta hewan kucing tampak memeriksakan hewan peliharaannya dan memberikan vaksin mencegah penyakit rabies. Pemberian Vaksin Gratis dilaksanakan di halaman parkir Politeknik Negeri Pontianak, Rabu (28/9). Isfiansyah-RK

eQuator.co.id – Selama Kalbar diserang rabies dan ditetapkan sebagai provinsi KLB Rabies (Kejadian Luar Biasa), tak hanya Gubernur Cornelis yang lutotnye gemetaran. Drh H Abdul Manaf Mustafa pun boleh dibilang tak tentu makan tidok.

Manaf, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar bernafas lega setelah Kalbar memperoleh bantuan vaksin dari pemerintah pusat untuk penanganan kasus gigitan rabies. Bantuan Kementerian Kesehatan diantaranya vaksin rabies untuk hewan sebanyak 25.000 dosis, kulkas 10 unit, coolbox 10 unit dan Vaksin Anti Rabies (VAR) 82 vial.

“Dengan bantuan 25.000 dosis, maka ada 25.000 ekor yang akan divaksin,” kata Manaf.

Jumlah vaksin yang dialokasikan ke Kalbar sebanyak 69.000 dosis, yang dari jumlah itu 46.000 ke masing-masing kabupaten. “Kebutuhan vaksin hewan cukup. Jika kurang maka akan diadakan kembali,” kata Manaf yang berharap wilayah dan gigitan anjing tidak bertambah.

Kalau menurun, tentu saja status KLB di Kalimantan Barat bisa dicabut. Bayangkan, Manaf mengungkapkan berdasarkan data Kalbar diserang pada delapan kabupaten meliputi 56 kecamatan.

“Tahun 2016 memang ada kecenderungan peningkatan kasus gigitan dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya pada periode yang sama,” ungkap Manaf.

Dan menurun drastis hingga Agustus setelah vaksinasi hewan. Menurut data yang ada, dari 8 kabupaten yang tinggi terjadi di Sanggau, Sekadau, dan Bengkayang.

“Kunci pengedalian adalah vaksinasi pada hewan terutama anjing. Kalau itu dilaksanakan, kami yakin Kalbar akan terkendali dan terbebas dari rabies,” katanya.

Walaupun stok vaksin cukup, begitupun peralatan dan tenaga juga terdidik. Namun yang menjadi masalah di Kalbar ini adalah dekatnya kehidupan masyarakat dengan hewan anjing yang dipelihara sistem lepas.

“Karena saat melakukan vaksinasi tidak semudah seperti melakukan vaksin terhadap manusia,” katanya.

Data Disnakeswan Kalbar menunjukkan, jumlah korban gigitan Januari-September 2016 sebanyak 921 kasus dengan korban meninggal 9 orang. Jika ditotalkan dari  tahun 2014 hingga sekarang total korban yang meninggal dunia sebanyak 28 orang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Andy Jap memastikan, vaksin anti rabies (VAR) untuk manusia tercukupi. Stok yang ada saat ini terdata sebanyak 1884 Vial. Andy mengakui sebelumnya memang Kalimantan barat kekurangan stok vaksin untuk manusia. Menurutnya kondisi ini juga terjadi secara nasional.
“Karena kurang, kami terpaksa mengambil jatah dari Bali. Tapi sekarang kebutuhan sudah tercukupi,” tuturnya.

Vaksin tersebut, dapat disalurkan setelah ada pengajuan dari masing-masing kabupaten. Penyaluran itu disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Hanya saja dia mengingatkan ketersedian VAR untuk manusia itu akan sia-sia jika hewan penular rabies itu tidak divaksin.

“Berapa pun vaksin untuk manusia tidak akan cukup jika anjingnya tidak divaksinasi. Karena itu kunci utama penanganan, hewan penular rabies divaksin,” pungkasnya.

SERBU VAKSIN GRATIS
Di sisi lain, kemarin puluhan pencinta binatang memadati halaman parkir Politeknik Negeri Pontianak untuk mevaksin hewan kesayangannya secara gratis. Hal ini masih rangkaian kegiatan memperingati hari Rabies sedunia yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI bersama Pemerintah Provinsi Kalbar.

Tidak hanya pecinta anjing, pencinta kucing, musang, turut datang untuk memeriksakan kesehatan hewan peliharaannya. Drh Nur Asyifa, petugas yang melakukan pemeriksaan, mengatakan ini langkah mencegah penyebaran penyakit rabies.

Selain itu menurutnya sebagai langkah agar para pencinta hewan ini dengan sadar untuk merawat dan menjaga kesehatan hewan peliharaannya seperti kucing, Anjing dan lain sebagainya.

“Jadi vaksinasi rabies dimulai tiga bulan untuk kucing. Untuk para pecinta hewan saat ini sudah ratusan yang memberikan vaksin,” ungkapnya.

Ia menambahkan, mengenai vaksin di tubuh kucing ada tiga tahap untuk tiga bulan. Sebulan pencernaan dan pernapasan, sebulan kemudian kekebalan tubuh ditingkatkan. Dan terakhir barulah disuntik rabies.

Sementara itu, drh Ahmad Mike Harianto dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar mengatakan, vaksin binatang di Kalbar sangat mencukupi. Hambatannya adalah mengumpulkan hewan peliharaan. Sehingga pihaknya terus melakukan pendekatan-pendekatan bersama tokoh masyarakat di daerah secara budaya.

Sementara itu, salah satu warga yang membawa hewan peliharaannya, Hanna Rahimah, yang juga merupakan staf administarasi di Polnep ini mengatakan, vaksin merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan hewan kucing kesayangannya.

“Penting soalnya dirumah ada adik masih kecil dan di rumah sering dikunjungi keluarga tentunya hewan peliharaan saya harus sehat,” ungkapnya.

Menurutnya dirinya selalu rutin memeriksakan kesehatan kucingnya. “Dirumah ada lima ekor kucing yang dipelihara, tiga kucing kampung dan dua kucing campuran,” ujar Hanna.

 

Laporan: Isfiansyah

Editor: Mohamad iQbaL