Usia 10 Tahun Berat 140 Kg

Dedek Ingin Kembali Sekolah

eQuator.co.id – Karawang-RK.  Memiliki bobot tubuh jauh di atas bobot anak seusianya tak hanya memengaruhi fisik Aria Permana, 10. Anak bungsu pasangan Ade Somantri, 44, dan Rokayah, 35, itu juga mengalami tekanan batin.

Kepada Radar Karawang (Jawa Pos Group), Aria menyatakan sangat ingin sembuh dan bisa beraktivitas di sekolah seperti biasa. Saat ini yang bisa dia kerjakan pada waktu-waktu senggang hanya bermain game di handphone serta gitar ukulele dan menonton televisi.

Keinginan bersekolahnya sangat tinggi dan memang pihak sekolah pernah mengalah. Bahkan, Aria pernah mengisi ujian di rumahnya. Namun, dia menginginkan kembali bersekolah seperti sedia kala.

”Dedek (Aria) ingin kembali sekolah, Om. Ingin bermain bola sama temen-temen dan mancing di sungai,” pinta Aria saat ditemui Radar Karawang. ”Sekarang yang saya kerjakan hanya duduk. Kadang ingin rasanya bermain bola seperti teman-teman,” lanjutnya.

Sementara itu, paman Aria, H Bandi, 54, mengungkapkan bahwa keponakannya itu adalah anak cerdas yang gemar bermain ukulele dan punya kepribadian sangat baik. Akan tetapi, ada saatnya seperti anak kecil biasanya, jika marah menangis.

Rokayah membenarkan, saat kelas II SD, Aria pernah dibawa ke dokter di Karawang. Hasilnya baik. Dia menjelaskan, karena badannya kerempeng, anaknya dulu sering diberi vitamin dan obat. ”Tidak ada yang aneh. Bahkan, makannya pun tidak banyak, ya kayak orang normal lah. Makan sehari bahkan dua kali dan kadang juga tiga kali. Jajan pun jarang. Saya berharap anak saya normal dan bisa sekolah lagi seperti biasa,” paparnya.

Menurut Direktur Akademi Gizi Surabaya Andrianto, penyebab berat badan Aria terus naik adalah akumulasi beberapa hal. Dari gennya Aria memang sudah mewarisi. Hal tersebut dipaparkan Ade yang mendapatkan penjelasan dari salah seorang dokter anak. ”Saya baca juga kalau si anak memang geraknya terbatas dan konsumsinya berlebihan,” ujar Andri, sapaan Andrianto.

Aria adalah bocah 10 tahun dengan berat badan 140 kg. Berat badannya itu mulai naik saat usia tujuh tahun. Sebelum itu Aria sangat kerempeng. Orang tuanya bahkan rutin memberikan vitamin dan obat cacing kepadanya.

Nah, dari segi genetis, orang tua sangat berpengaruh. Bila salah satu orang tua obesitas, peluang anak untuk obesitas 50 persen. Kalau kedua orang tuanya bongsor, 75 persen anaknya juga akan berbadan besar. ”Yang tidak memiliki riwayat obesitas juga ada peluang 20 persen. Untuk itu tetap harus menjaga pola hidup,” tuturnya.

Perubahan hormonal tersebut mungkin bisa terjadi karena pola makan yang salah. Andri mengatakan, bila seseorang terlalu tinggi mengonsumsi gula, garam, dan minyak, berat badannya akan cepat naik. Apalagi dalam minyak tentu ada kandungan lemak.

Nah, soal pemulihan, Andri menyarankan untuk melakukan diet ketat. Syaratnya adalah harus didampingi kolaborasi berbagai disiplin ilmu kedokteran. ”Timnya bisa dari spesialis anak, penyakit dalam, ahli gizi, dan rehab medis,” ujarnya.

Untuk diet, Andri menggarisbawahi tidak boleh sembarangan. Harus bertahap dan tidak boleh lebih dari separo kebutuhan. ”Idealnya anak 10 tahun membutuhkan 1.600 kalori. Jadi, dietnya tidak boleh lebih dari 800 kalori,” katanya.

Dalam proses diet, pemilihan jenis makanan harus diperhatikan. Makanan harus tinggi serat, rendah kalori, dan seimbang. Tidak boleh terlalu banyak kandungan zat tertentu, misalnya banyak karbohidrat saja. ”Jumlah dan jadwalnya juga sama dengan makan normal,” ucap dia.

Kalau program tersebut tidak dijalankan, Andri khawatir terjadi efek yoyo. Maksudnya, berat badan cepat turun, tapi juga akan cepat naik. Konsumsi obat pun tidak boleh sembarangan. Yang diperhatikan adalah interaksi obat dengan makanan. ”Terakhir, Aria harus memiliki aktivitas seimbang,” tuturnya.

Sementara itu, dokter spesialis anak RSUD dr Soetomo Surabaya Nur Aisyah menerangkan, ada kemungkinan Aria mengalami stunting. Stunting merupakan pertumbuhan tidak maksimal pada anak. Stunting dapat dilihat pada usia dua tahun pertama kehidupan.

Alumnus Fakultas Kedokteran Unair itu menganalisis Aria menderita stunting karena melihat dari riwayatnya. Sebelum usia 7 tahun tubuh Aria kurus. ”Anak stunting itu pada usia 6 tahun lebih berpeluang obesitas,” ujarnya. Namun, obesitasnya tidak sampai segemuk Aria.

Tidak tertutup kemungkinan Aria juga mengalami kelainan hormonal. ”Cushing syndrome mengakibatkan berat badan seseorang berlipat tidak terkontrol,” ungkap dokter yang berpraktik di RS Husada Utama Surabaya itu. Dia menyarankan agar orang tua Aria kembali mendatangi dokter anak yang memang berkonsentrasi pada endokrin. (Jawa Pos/JPG)