eQuator.co.id – Pontianak-RK. Wali Kota Pontianak, H. Sutarmidji, SH. MHum membantah tudingan gara-gara pelebaran jalan yang dilakukan pihaknya mengakibatkan parit menjadi kecil atau bahkan ditutup. Sebaliknya, parit-parit yang ada di Kota Pontianak malah dibenahinya.
“Saya pastikan semasa jabatan saya sebagai Wali Kota, tak satu pun parit yang diperkecil atau bahkan ditutup. Tapi justru sebaliknya, membenahi parit-parit yang ada,” ungkapnya, Selasa (23/3), saat pertemuan Gabungan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di aula rumah jabatan Wali Kota.
Saat ini, kata Midji, begitu dia akrab disapa, Pemkot fokus membenahi saluran atau drainase. Sedangkan saluran primer yang menghubungkan antara dua kabupaten/kota merupakan tanggung jawab Pemerintah pusat dan provinsi. Kendati demikian, Pemkot Pontianak turut merawatnya.“Ada beberapa saluran primer di Pontianak yakni Parit Tokaya, Parit H Husin, Parit Sungai Raya Dalam, Parit Diponegoro, Parit Bansir, Parit Jalan Karet,” tuturnya.
Hal yang sama turut dilakukannya pada Sungai Kapuas. Pihaknya memasang turap dan penataan pinggiran sungai tersebut yang sudah berjalan dan akan terus berlanjut. Sementara penataan kawasan Beting, Detail Engineering Design (DED)-nya akan kelar tahun ini. Kawasan itu menjadi bagian penataan kawasan pinggiran Sungai Kapuas atau water front yang mencakup Kelurahan Banjar Serasan dan Tambelan Sampit. “Mudah-mudahan saja keuangan negara baik sehingga semua program pembangunan tidak ada yang ditunda,” harap Midji.
Pembenahan dan penataan di sejumlah Kota Pontianak, Midji yakin pihaknya dapat merampungkan apa yang diamanahkan pemerintah pusat terkait program seratus nol seratus pada 2019. Di mana, 100 persen akses air bersih, nol wilayah kumuh dan 100 persen akses sanitasi.“Kita berupaya merealisasikan program itu pada tahun 2017 mendatang. Insya Allah kita Sekarang tinggal menjaga kebersihan saluran-saluran primer, sekunder dan saluran tersier,” tegasnya.
Menurutnya, tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Pontianak terhadap lingkungan sudah mulai terbangun. Walaupun baru di sekitar tempat tinggal mereka masing-masing. “Salah satunya Festival Sungai Putat yang baru-baru ini digelar. Ini memunjukkan masyarakat peduli untuk membersihkan sungai,” demikian Midji. (agn)