eQuator – Sekadau-RK. Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Memiliki arti penting bagi anak didik. Kedudukannya bahkan tidak kalah penting dengan matapelajaran lainnya, seperti IPA, Matematika, atau IPS.
“Karena Pramuka ini lebih menekankan kepada kepribadian siswa. Dengan kata lain, Pramuka adalah kunci untuk mendidik mental para pelajar kita, agar bisa mandiri, bertanggungjawab dan berakhlak mulia,” kata Gema Maria SPdSD Ketua Gugus SD Negeri 21 Sekadau Hilir saat penutupan Perkemahan Satu Hari (Persari) di lapangan olahraga SD Negeri 17 Mungguk, Sabtu (30/1) sore.
Mengingat arti penting Pramuka tersebut, Gema memastikan, pihaknya sangat berkeinginan agar kegiatan kepramukaan, termasuk di dalamnya Persari tersebut, tetap dilaksanakan. “Tahun depan, kegiatan seperti ini juga akan kita laksanakan. Cuma untuk tempatnya, belum kita putuskan di SD mana,” kata guru berwajah manis ini.
Persari kali ini diikuti 100 pelajar. Selain dari SD Negeri 21 sebagai SD inti, pelajar yang ikut kemah tersebut juga dari empat SD yang merupakan sekolah imbas Gugus SD Negeri 21 Sungai Ringin. Masing-masing, SD B Slamet Ryadi Sungai Ringin, SD Islam Terpadu Desa Mungguk, SD Negeri 47 Penanjung Desa Mungguk, dan SDN 17 Desa Mungguk selaku tuan rumah.
“Persari ini merupakan agenda rutin Gugus SDN 21 Sungai Ringin. Ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Tahun lalu juga kita laksanakan, tetapi kita pusatkan di SD B Slamet Ryadi,” ujar Gema.
Di tempat yang sama, Kepala SD Negeri 17 Mungguk, Suratno SPd mengatakan, pihaknya memiliki komitmen yang besar dalam mengembangkan pendidikan kepramukaan. “Setiap Sabtu, kegiatan kepramukaan selalu kita laksanakan di sini,” akunya.
Di SD Negeri 17 Mungguk disiapkan tujuh guru Pembina Pramuka. Guru inilah yang bertugas mengajarkan Pramuka kepada 290 pelajar. Selain mereka, juga mengambil sejumlah Pembina Pramuka yang merupakan pelajar MAN Sekadau. “Untuk honor, kita persiapkan uang Rp 1 juta tiap bulan untuk membayar para Pembina. Honor itu bersumber dari dana BOS,” pungkas Suratno. (bdu)