Penguatan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara di Pulau Kalimantan sebagai Penunjang Wilayah IKN Nusantara

eQuator.co.id – Kenyataan bahwa diperlukannya perhatian khusus mengenai pembangunan kawasan perbatasan secara tepat untuk mengurangi kesenjangan dalam segala aspek guna menjadi kawasan maju dan mampu mendukung segala aktivitas di kawasan perbatasan terkhusus dalam hal ini kawasan perbatasan Negara di Pulau Kalimantan sebagai penunjang wilayah IKN Nusantara yang diharapkan dapat menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan memaksimalkan potensi sumber daya daerah.

Oleh karena itu, untuk membahas topik tersebut secara menyeluruh dan dalam rangka memperingati Hari Tata Ruang (Hataru) Nasional yang jatuh pada tanggal 8 November lalu, Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura mengadakan kegiatan Seminar Nasional dengan mengangkat tema  ‘’Penguatan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara di Pulau Kalimantan sebagai Penunjang Wilayah IKN Nusantara’’ pada Sabtu, (19/11).

 

Kegiatan Seminar Nasional dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa yang diikuti oleh seluruh peserta dan tamu seminar. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan tari oleh Mahasiswi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura yang melambangkan tiga budaya berbeda di Kota Pontianak yakni dari suku dayak, tionghioa dan melayu.

Muhammad Ega Alphard selaku ketua panitia Hataru 2022 menyampaikan pembangunan IKN dapat berdampak dengan wilayah sekitarnya dan berdasarkan perspektif kawasan perbatasan tersebut sehingga diperlukan peran pemerintah dalam menjawab isu-isu demi terwujudnya pembangunan yang maju dan berdampak positif terhadap kawasan perbatasan sebagai penunjang wilayah IKN Nusantara.

‘’Pembangunan ini juga perlu mengikutsertakan partisipasi dari masyarakat dalam proses pembangunan suatu wilayah sehingga terjadi penyebaran manfaat yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang lebih luas,” ucapnya.

Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura, Frista Rekayasa H, S.T., M.T., mengatakan bahwa Pembangunan IKN Nusantara di Pulau Kalimantan dapat memberikan peluang untuk penguatan wilayah perbatasan sebagai pusat kawasan strategis nasional sehingga perlu adanya kesiapan dan strategi yang tepat bagi daerah perbatasan sebagai kawasan penunjang IKN Nusantara.

Dalam sambutanya beliau juga menambahkan “Saya memiliki harapan semoga melalui pertemuan kali ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para peserta dan yang berkesempatan mengikuti kegiatan Seminar Nasional ini,”ujarnya.

Muhammad Agung Widodo, S.P., MIDEC selaku Plt. Koordinator Tata Ruang dan Analisis Sosial Ekonomi Regional Kementrian PPN sebagai salah satu narasumber dari seminar berikut memaparkan terkait pemindahan Ibu Kota Negara dan pengembangan Kawasan perbatasan merupakan perwujudan dari RPJN 2005-2025, RPJM 2020-2024, Nawacita Presiden dan Visi Indonesia 2045 dalam rangka membangun pusat-pusat pertumbuhan baru dan mengurangi kesenjangan antarwilayah untuk memacu pertumbuhan diluar jawa sehingga yang semula pembangunan lebih cenderung Jawa Sentris menjadi seimbang dan merata.

Beliau juga menambahkan bahwa ‘’Pengembangan kawasan perbatasan di Kalimantan berpotensi dan perlu disinergikan dengan pembangunan IKN berbasis sumber daya lokal Kalimantan,”ujarnya.

Adapun Muhammad Farid, S.STP., M.Si selaku Asisten Deputi Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan yang juga merupakan narasumber mengungkapkan pembangunan daerah tertinggal Kawasan perbatasan, perdesaan dan transmigrasi menjadi hal yang sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan dan tata kelola Kecamatan di lokasi prioritas serta pengembang Pusat Strategis Nasional.

‘’IKN di Pulau Kalimantan menjadi hal yang sangat penting untuk kita lakukkan pendekatan-pendekatan pola pembangunan yang humanis dan terintegrasi melalui kementrian lembaga dan pemerintah daerah yang ikut membantu mengintrepesi pembangunan Kawasan perbatasan baik dari segi infrastruktur,ekonomi, penataan ruang dan lain sebagainya,”jelasnya.

Yodha Muhdiya, S.Si., M.Eng Koordinator Bidang Kerjasama dan Public Relation menyampaikan bahwasanya dengan pemindahan IKN Nusantara ke wilayah perbatasan Negara di Kalimantan sebagai wilayah terdepan dapat menyebabkan adanya perubahan perilaku khususnya dari segi mata pencaharian dari sektor primer menjadi sektor sekunder maupun tersier sehingga diperlukannya penyiapan SDM yang terampil pada kawasan perbatasan dengan tetap mengoptimalkan potensi wilayah khususnya potensi endemik, mengoptimalkan forum kerjasama dan peran kelembagaan daerah.

Queentera Cantika Arasanda salah satu peserta Seminar Nasional Hataru 2022 menyampaikan antusiasnya mengikuti kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura.

‘’Diadakannya Kegiatan Seminar Nasional dapat menambah wawasan para mahasiswa untuk terus meningkatkan inovasi dalam ikut serta menghadapi isu-isu pembangunan,’’ungkapnya.

Diadakannya kegiatan Seminar Nasional ini diharapkan dapat menigkatkan kesadaran, pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya penguatan kawasan perbatasan Negara pada Pulau Kalimantan sebagai penunjang wilayah IKN Nusantara serta menjaring partisipatif masyarakat untuk lebih peduli dengan penataan ruang karena sejatinya hasil penataan ruang adalah untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat dengan menikmati manfaat ruang berupa manfaat ekonomi, sosial, lingkungan serta demi tercapainya tujuan penataan ruang Nusantara yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

Penulis : Isyika Darmawan Putri