Program SMN, Tiga BUMN Kirim 23 Pelajar Kalbar ke Bali

Pesan Midji: Pelajar Tak Mudah Menyerah

PELEPASAN. Gubernur Kalbar, Sutarmidji memasangkan topi dan jaket kepada perwakilan pelajar Kalbar sebagai simbol pelepasan pemberangkatan pertukaran pelajar ke Bali dalam program SMN yang dinisiasi tiga BUMN di Grand Mahkota Hotel, Minggu (18/8) malam--Abdul Halikurrahman

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sebanyak 23 pelajar berprestasi yang terdiri dari satu pelajar SMP dari Sekolah Luar Biasa (SLB), dua pelajar SMA SLB dan 20 pelajar SMA di Kalbar diberangkatkan ke Bali selama tujuh hari kedepan.

Para pelajar ini akan mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diinisiasi oleh PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (Persero), Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII.

Program SMN ini bertujuan untuk mengenalkan nusantara ke para siswa. Siswa-siswa itu nantinya di Bali akan mempelajari soal keanekaragaman budaya, dari setiap provinsi yang ada di Indonesia.

Acara pelepasan pemberangkatan 23 siswa oleh tiga perusahaan plat merah tersebut digelar pada Minggu (18/8) malam, di Hotel Grand Mahkota Pontianak. Dihadiri langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Dalam sambutannya, Sutarmidji yang mengenakan kemeja batik lengan panjang itu, menyampaikan apresiasi kepada ketiga BUMN tersebut. Yang sudah menginisasi program SMN tersebut.

Kemudian, mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu juga turut memberikan semangat kepada para siswa yang berhasil terpilih mengikuti program SMN.

Dia berpesan, generasi muda harus tangguh. Tidak pantang menyerah. Terlebih di era saat ini. Yang persiangannya begitu ketat. Para siswa musti kreatif serta inovatif.

“Sepanjang kita berupaya dan berusaha, kita pasti bisa. Anak-anak muda jangan cepat menyerah,” pesannya.

Menurut Midji, kiat mencapai sebuah kesuksesan, harus dimulai dengan perencanaan dan perhitungan yang tepat dan matang.

Selain itu, dalam melakukan suatu kegiatan perencanaan, musti ditunjang dengan data-data. Jika perencanaan dan data yang dimiliki kuat, maka program yang direncanakan pasti akan berhasil.

“Dan jika perencanaan dan data kita kurang, maka tidak akan pernah berhasil,” ucapnya.

Direktur Utama Askrindo, Andrianto Wahyu Adi, mewakili ketiga BUMN yang menginisiasi program SMN ini menjelaskan, 23 siswa yang diberangkatkan ke Bali akan mengikuti kegiatan pertukaran pelajar.

Siswa dari Kalbar, akan belajar tentang kebudayaan di Bali. Begitupun sebaliknya. Siswa dari Bali akan belajar mengenal budaya di Kalbar.

Selama kegiatan pertukaran pelajar tersebut berlangsung, para siswa juga akan diberikan pengentahuan tentang pengenalan BUMN, pemberian materi tentang wawasan kebudayaan daerah, pemanfaatan teknologi, cinta lingkungan dan edukasi lainnya.

“Kegitan edukasi itu, tujuannya tentu untuk memperkaya cinta bangsa dan tanah air secara langsung,” sebutnya.

Andrianto pun beharap, dengan adanya program SMN ini, para siswa bisa lebih cinta pada tanah air. Lebih toleran terhadap keberagaman suku dan bangsa. Serta, mereka bisa saling mengenal keanekaragaman budaya, maupun kekayaan alam provinsi lain.

Direktur Utama Perum Perindo, Risyanto Suanda menambahkan, pelajar merupakan bibit insan dalam mewujudkan SDM unggul untuk Indonesia maju.

Kedepan, merekalah sebagai generasi penerus bangsa yang bertanggungjawab memperkenalkan beragam kekayaan Indonesia kepada dunia.

Mewakili keluarga besar Perum Perindo, Risyanto mengungkapkan rasa banggannya. Karena, dapat hadir melepas pelajar berprestasi, dari Kalbar untuk mengikuti rangkaian program SMN.

Di tempat yang sama, Direktur Operasional PTPN XIII, Ospin Sembiring menyampaikan harapannya kepada 23 pelajar dari Kalbar ini bisa memberikan kontribusi dalam membangun SDN Indonesia yang lebih baik.

“Melalui kegiatan Siswa Mengenal Nusantara yang merupakan pertukaran pelajar antar provinsi, kita berharap tidak saja untuk mengenalkan siswa terharap keberagaman sosial, budaya, bahasa, dan tradisi antar suku bangsa. Melainkan juga untuk membangun sikap dan karakter bangsa yang kuat,” harapnya.

Laporan: Abdul Halikurrahman

Editor: Ocsya Ade CP