-ads-
Home Rakyat Kalbar Mempawah 
Mempawah Terancam Darurat Kabut Asap


Mempawah Terancam Darurat Kabut Asap

PADAMKAN. Anggota TNI sedang memadamkan api di lokasi lahan gambut yang terbakar di Dusun 
Telayar. (Alfi Shandy/RK)

eQuator.co.id – MEMPAWAH-RK. Kota Mempawah terancam darurat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Mempawah.

Kepala Badan Nasional 
Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Mempawah Hermansyah mengatakan, saat ini karhutla dengan skala besar terjadi di Dusun Telayar, Kecamatan Mempawah Timur dan Anjongan. Luas lahan yang terbakar diperkirakan telah mencapai 300 hektare.

“Beruntungnya, asap dari karhutla ini tidak mengarah ke Kota Mempawah. Jika mengarah ke Kota Mempawah bisa dipastikan bakal darurat kabut asap,” ujarnya.

-ads-

Diungkapkannya, warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran saat ini sudah harus menggunakan masker. Sebab serangan kabut asap semakin menebal.

Untuk menurunkan tensi kabut asap 
tersebut, Herman mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah cepat untuk memadamkan api.

“Kebarakan ini meliputi beberapa titik yakni berada di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir dan Dusun Telayar di Kecamatan Mempawah Timur serta beberapa titik di Kecamatan Anjongan,” ungkapnya.

Berintregrasi dengan TNI, Polri, Tim Pemadam Karhutla Manggala Agni, warga serta BNPB Provinsi, pihaknya terus melakukan pemadaman api.

“Untuk memadamkan api, kendalanya adalah kondisi lahan yang berupa tanah gambut. Sebab jika disiram dengan air, api tidak serta merta padam. Sebab, api masuk hingga kedalaman dua meter di dalam tanah. Hal ini membuat tim pemadam mesti teliti dan memerlukan waktu untuk memadamkan api,” jelasnya.

Dandim 1201 Mempawah Letkol ARM Anom Wirasunu SH yang turut serta turun kelapangan untuk mengarahkan timnya guna melakukan pemadaman dan pencegahan karhutla mengatakan, timnya hampir dua minggu ini berada di lokasi kebakaran.

“Sebenarnya satgas kita penempatannya bukan di Desa Sejegi Dusun Telayar ini, titik api sebelumnya juga berada di Desa Pasir. Namun karena di sini membutuhkan, jadi kita tarik langsung tiga unit satgas untuk membantu pemadaman api di sini,” ungkapnya.

Mengenai satgas yang diturunkan, Anom mengatakan, sesuai organisasi satgas yang telah dibentuk, ada unsur TNI, Polri dan Satgas Manggala Agni, BNPB Daerah dan juga masyarakat.

“Dan kita juga mengucapkan terima kasih keapada masyrakat dan beberapa organisasi lain yang turun membantu memadamkan api. Dan saat ini jumlah satgas sebenarnya melebihi kapasitas. Maksudnya, jumlah satgas tiodak sesuai dengan jumlah peralatan yang ada. Kita masih kurang peralatan untuk memadamkan api,” ungkap Dandim 1201 Mempawah.

Terkait karhutla, Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi mengimbau masyrakat jangan 
membakar sembaranagan.

“Kita minta masyrakat jangan membakar hutan dan lahan sembarangan. Dan ini jika diketahui ada yang membakar, akan ditindak. Sebab ancaman bagi pelaku pembakaran hutan ini cukup berat. Jadi masyarakat diminta untuk menjaga hutan dari 
kebakaran,” kata M. Pagi ditemui belum lama ini di acara penandatanganan MoU PT Bai di SMK Negeri I Mempawah Hilir.(shn)

Exit mobile version