Survei LSI : Sutarmidji-Ria Norsan Unggul

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor 3, Sutarmidji - Ria Norsan menghadiri kampanye akbar bertempat di lapangan Gabsis, Kabupaten Sambas, Rabu (20/6/18).
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor 3, Sutarmidji - Ria Norsan menghadiri kampanye akbar bertempat di lapangan Gabsis, Kabupaten Sambas, Rabu (20/6/18).

eQuator.co.idPONTIANAK. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut tiga, Sutarmidji dan Ria Norsan diperkirakan memenangkan Pilgub Kalbar dengan elektabilitas 48,5 persen diikuti pasangan Karolin Margaret Natasa-Suryadman Gidot dengan elektabilitas sebesar 30.0 %, dan terakhir pasangan Milton Crosby-Boyman Harun dengan angka sebesar 7.2 %.

Hal ini disampaikan oleh Adjie Alfaraby dalam rilis hasil survei LSI Denny JA untuk Pilkada Kalbar 2018 di Pontianak (22/06/2018).

“ Dukungan terhadap pasangan Sutarmidji-Norsan merata hampir di semua segmen pemilih. Namun pasangan Karolin-Gidot juga memiliki keunggulan di beberapa segmen pemilih. Pada segmen gender, pasangan Sutarmidji-Norsan unggul di segmen pemilih laki-laki maupun perempuan,” Ujar Adjie Alfaraby.

Adjie Alfaraby juga mengatakan bahwa pasangan Sutarmidji-Norsan adalah pasangan yang paling disukai atau paling tinggi akseptabilitas. Dari mereka yang menyatakan kenal dengan Sutarmidji, sebesar 78.80 % menyatakan suka dengan Sutarmidji.

Sementara mereka yang menyatakan suka dengan Karolin sebesar 69.70 %, dan yang menyatakan suka dengan Milton sebesar 67.0 %.

Sementara pasangan wakilnya Sutarmidji, Ria Norsan juga paling tinggi tingkat kesukaannya yaitu sebesar 74.0 %.

Sutarmidji dan Ria Norsan juga disebut sebagai pasangan cagub dan cawagub yang bersih dari korupsi. Isu korupsi menjadi salah satu isu penting bagi masyarakat Kalimantan Barat. Sebesar 57.50 % publik Kalbar meyakini Sutarmidji bersih dari korupsi, sebesar 8.80 % menyatakan kurang percaya, dan sebesar 33.8 % menyatakan tidak menjawab.

“Selain itu, masyarakat Kalimantan Barat resisten terhadap isu politik dinasti, majunya Karolin dianggap tidak pantas karena terlihat sebagai upaya petahana melanggengkan kekuasaan” ungkap Adjie Alfaraby

Responden survei ini adalah sebanyak 600 yang dipilih berdasarkan multistage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di semua kabupaten/kota di Kalimantan Barat dari tanggal 8 – 14 Juni 2018 dengtan margin of error plus-minus 4 persen. (rls).