eQuator – Asisten I Setda Pemkab Kayong Utara yang juga Ketua PHBI KKU, H Syarif Muzahar, SIP mengatakan, momentum hijriah dapat dimaknai sebagai peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa penting dalam sirah Rasulullah yang menjadi dasar pijakan tahun baru hijriyah dalam Islam.
“Berangkat dari makna tersebut, bahwa sejarah hijrah tersebut tidaklah hanya sebuah serangkain kenangan peristiwa yang kosong tanpa makna, tapi ada spirit (ruh) yang tersirat di balik semangat Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya. Kita harus meneruskan perjuangan dan semangat beliau dengan cara mereaktualisasikan nilai-nilai islam terhadap diri kita serta terhadap apa yang ada di sekitar kita, agar tercipta sikap, suasana dan keadaan yang sesuai dengan ajaran islam” ucap Muzahar ketika pembukaan Gema Muharram 1437 H di Masjid Agung Al Qudsi Sukadana, Senin (9/11).
Ditambahkan Muzahar, tujuan kegiatan adalah untuk menumbuhkan semangat ukhuwah islamiyah, sarana dakwah dan syiar islam serta penanaman makna dan himah tahun baru hijriyah kepada seluruh kaum muslimin di Kabupaten Kayong Utara dalam bentuk lomba hafalan surah pendek, hafalan 1 juz, lomba azan, lomba ceramah agama, lomba qasidah, lomba al-barjanzi, dan karnaval jalan kaki pada akhir acara tanggal 14 November mendatang. “Juga pada tanggal 15 November, akan ditutup dengan Dzikir dan Tabligh Akbar yang insya Allah disampaikan Habib Faisal Harun Al-Muthahar dari Pontianak,” katanya. (lud)