Tingkatkan Pengawasan Udara di Wilayah Kalbar

Kasau Tinjau Lanud Supadio

KUNJUNGAN KERJA. Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menijau pesawat tempur hawk beserta senjatanya di Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak, Kamis (16/3). AMBROSIUS JUNIUS

eQuator.co.idPontianak-RK. Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau Lanud Supadio Pontianak, Kamis (16/3).

Ini kunjungan pertama Marsekal Hadi sejak menjabat Kasau. Kedatangannya ingin melihat, sejauh mana kesiapsiagaan Lanud Supadio di Rencana Strategi (Renstra) II 2015-2019. Kasau meninjau Alutsista di Skadron Udara 1, Alutsista di Markas Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 473 Paskhas dan Batalyon Komando 465 Paskhas.

“Tentunya saya akan melihat beberapa kekuatan yang digelar di sini. Diantaranya pesawat hawk, termasuk beberapa persenjataan oerlikon yang dimiliki Paskhas serta kekuatan Paskhas itu sendiri,” kata Marsekal Hadi.

Dalam kunjungan tersebut, Kasau ingin mengetahui  kemampuan para personel Angkatan Udara (AU) termasuk Paskhas. “Apakah mereka masuk dalam kemampuan pada kegiatan operasi maupun dalam mendukung latihan,” terangnya.

Kasau memaparkan, di Renstra II ini, AU berencana akan menambah kekuatan. Diantaranya mengganti pesawat tempur F5 Tiger yang sudah satu tahun tidak beroperasi. Selain itu penambahan radar, dari 20 akan ditambah 12 radar. Ada penambahan helikopter untuk angkutan pasukan dan kegiatan SAR.

“Ada satu radar lagi yang akan kita pasang di Kalbar, dipasang di Kota Singkawang,” jelas Kasau.

Karena Lanud Supadio sudah menjadi tipe A, maka akan ada penyesuaian kebutuhannya. Kemungkinan ada penambahan sesuai dengan konfigurasinya. “Sampai saat ini kita terus menambah kebutuhan-kebutuhan Lanud, karena sudah menjadi tipe A,” ungkapnya.

Marsekal bintang empat itu menjelaskan, semua penambahan Alutsista, untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negara yang saat ini memang disusun oleh Mabes TNI. Tujuannya sebagai kekuatan militer di seluruh Indonesia.

“Saat ini semua pasti sudah tahu, di Ranai sedang kita perkuat, tentunya Lanud Supadio sebagai cover area untuk mendukung kegiatan yang ada di Ranai,” jelasnya

Berbatasan dengan Laut Cina Selatan, pengamanan yang bekerjasama dengan Angkatan Laut (AL), AU selalu melakukan pengamatan secara terus-menerus. “Kita akan mengoptimalkan radar-radar di wilayah ALKI. Sehingga kita bisa memantau selama 24 jam, ketika ada pesawat masuk tanpa izin atau ancaman lainnya,” papar Marsekal Hadi.

Dalam kunjungan ini, mantan Sekretaris Militer Presiden 2015-2016 ini menuturkan, tidak ada keterkaitan dengan panasnya situasi di Laut Cina Selatan saat ini. Kedatangannya ke Lanud Supadio hanya kunjungan kerja biasa.

“Saya ingin melihat potretnya Lanud Supadio. Sehingga saya bisa menentukan kebijakan lebih lanjut, apa yang harus ditambah dan dibangun,” tutupnya. (amb)