Chui Mie ke Sintang Diskusi Soal Proyek Bandara

CENDERA MATA. Sekda Sintang, Yosepha Hasnah memberikan cendera mata kepada Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie saat kunjungan kerja di Kabupaten Sintang, Jumat (13/9). (Humas Sintang for RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Kabupaten Sintang butuh waktu 13 tahun untuk mewujudkan keberadaan Bandara Tebelian. Dimana baru beroperasi satu tahun yang lalu.

Hal tersebut disampaikan Bupati Sintang, Jarot Winarno saat menerima kunjungan kerja Wali Kota Singkawang, Tjai Chui Mie, di aula Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang, Jumat (13/9).

“Kami mulai operasi sejak tahun lalu. Saat ini kami masih dalam proses perpanjangan runway,” ujar Jarot yang saat itu didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah.

Setelah memberikan pengantar tersebut, Jarot melanjutkannya acara di tempat lain. Sehingga acara diskusi dan sharing ini selanjutnya dipimpin oleh Sekda Sintang.

Dikatakan Sekda, bahwa Bandara Tebelian ini sebenarnya merupakan relokasi dari Bandara Supadio. Karna letak bandara sebelumnya terletak di tengah kota.

“Kami memutuskan untuk pindah. Supaya mobilisasi lebih mudah dan lancar,” ujar Sekda.

Pada paparan proses pembangunan bandara, disebutkan bahwa proses pembangunan mulai dengan pengurusan dokumen kemudian baru dilanjutkan dengan pembangunan fisik.

Proses pembebasan lahan menjadi hal yang sangat krusial. Ada banyak tahapan yang terjadi dalam prosesnya. Dinamika tersebut menjadikan proses pembangunan sedikit terlambat dari jadwal yang diinginkan.

Selain masalah pembebasan lahan ada proses sertifikasi pengalihan kepemilikan lahan yang juga menjadi kendala tersendiri. Kendala lainnya, muncul sebagai implikasi proses clearing dan kesiapan lahan ialah meningkatnya tuntutan masyarakat sekitar lahan.

Solusi yang ditempuh oleh Pemda Sintang, mengadakan negosiasi dan komunikasi aktif dengan segenap pihak yang terkait.

Saat ini proses yang terjadi, pembangunan fisik penunjang operasional bandara. Kerjasama dengan instansi terkait juga sedang ditingkatkan agar operasional bandara dapat semakin optimal.

“Kami juga mengalami banyak kesulitan juga dalam proses ini (urusan bandara). Kami bebaskan lahan berjalan kurang lebih 1 tahun. Februari kami sudah letakkan pencanangan pertama pembangunan,” kata Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie.

“Danker untuk clearing lahan dan pembangunan juga ada dia Sintang. Itu sebabnya kami belajar ke Sintang,” tambahnya.

Chui Mie juga mengatakan, pihaknya perlu story compare untuk menjadi masukan dalam proses pembangunan bandara di Singkawang.

Laporan: Saiful Fuat
Editor: Andriadi Perdana Putra