Tiga Hari Hilang, Randi Ditemukan Mengapung di Sungai Kapuas

EVAKUASI. Proses evakuasi korban tenggelam di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, Selasa (6/11) pagi--Andreas

eQuator.co.id – Putussibau-RK. Setelah tiga hari menghilang di tepian Sungai Kapuas, Dusun Suawe, Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, akhirnya Yuliandus Randi ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, Selasa (6/11).

Korban yang masih berstatus pelajar Kelas II SMAN Badau ini ditemukan di Sungai Kapuas, tepat di dekat lanting garasi speedboat salah seorang warga Dusun Tanjung, Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan. Ia tenggelam sejak Minggu (4/11).

Kapolsek Putussibau Selatan, Ipda Cahya Purnawan menyampaikan, saat itu posisi korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup. “Informasi penemuan mayat itu kami terima sekitar jam 7.30 pagi dari masyarakat,” kata Kapolsek.

Selanjutnya, sambung Kapolsek, pihaknya bersama masyarakat setempat, Pol Air Polres Kapuas Hulu, Reaksi Cepat Pramuka bersama-sama mengevakuasi jenazah dan membawa ke RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau.

Saat ditanya apakah ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, Cahya mengatakan pihaknya belum mendapatkan keterangan resmi dari hasil visum pihak dokter rumah sakit.

“Kepastian hasil visumnya nanti akan kami sampaikan lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Agus Mulyana paman korban menyampaikan, korban tidak memiliki riwayat penyakit yang membuat dia tidak sadarkan diri.

“Korban selama ini biasanya hanya mandi di sungai-sungai yang kecil dan belum pernah berenang di sungai yang besar seperti itu. Mungkin juga dia terkejut,” tutur Agus.

Untuk jenazah korban langsung dibawa ke kampung halamannya di Dusun Kekurak, Desa Kekurak Kecamatan Badau. “Korban tidak langsung dikebumikan karena masih menunggu keluarga dari Sabah Malaysia yang mau kesini,” kata Agus.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian sampai korban. Agus menyampaikan, atas kejadian ini pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian korban. Kata Agus, hanya Tuhan yang bisa membalas kerja keras demi mencari korban.

“Terkait langkah selanjutnya kami serahkan ke pihak kepolisian yang lebih paham persoalan tersebut. Pastinya diharapkan, carilah yang terbaik dalam kejadian ini,” pungkas Agus. (dRe)