Tiga Bulan, Gondol 500 Sepeda Motor

CURANMOR. Tersangka anggota komplotan curanmor asal Lampung di Mapolres Cirebon. RADAR CIREBON

Cirebon-RK. Sat Reskrim Polres Cirebon Kota pekan lalu menangkap 10 anggota komplotan pencuri sepeda motor (Curanmor) asal Lampung.

Penangkapan itu merupakan buntut dari penyelidikan kasus pencurian sepeda motor, serta penembakan di Islamic Center Tuparev. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap para pencuri itu, polisi mengungkap fakta yang mencengangkan. Ternyata mereka sudah menggondol lebih dari 500 sepeda motor hanya dalam rentang waktu Mei hingga pertengahan Agustus 2016 alias tiga setengah bulan saja.Wilayah kerja mereka memang tidak terbatas di kota/kabupaten Cirebon. Mereka berpindah-pindah tempat, bahkan hingga ke Purwokerto, Jawa Tengah. Ketika ditangkap pun, komplotan ini sedang mempersiapkan operasi di wilayah Pangandaran, Jawa Barat.

Dari catatan polisi, setiap hari kelompok ini membagi tugas untuk turun ke wilayah sasaran. Mereka bekerja dengan rapi, terorganisir dengan baik. Ada yang bertugas jadi pemetik di lapangan (eksekutor), ada yang bertugas jadi joki atau pembawa kendaraan hasil curian. Untuk eksekutor selalu dibekali senjata api (Senpi) yang bisa digunakan saat situasi darurat atau ketahuan warga.

“Joki ini ada di beberapa titik. Jika eksekutor berhasil mengeksekusi kendaraan, kemudian diserahkan ke joki, kemudian membawanya ke tempat transit atau langsung ke penadahnya,” ujar AKBP Indra Jafar, Kapolres Cirebon Kota saat gelar perkara di Aula Mapolres Cirebon Kota, Senin (29/8).

Dalam satu hari beraksi, lanjut kapolres, kawanan ini bisa mencuri delapan sampai sepuluh unit sepeda motor berbagai jenis. Jika sedang sepi, sedikitnya menggondol empat sepeda motor per hari.

“Mereka memang sudah spesialis. Perlengkapannya saja banyak. Dari mulai kunci master magnetik, kunci leter T, kunci L, semuanya ada,” tutur Kapolres.

Ditambahkan, para pelaku menarget sepeda motor matic jenis Honda Beat atau sepeda motor besar seperti Yamaha Vixion, CBR dan Ninja. Alasannya pun simple, motor-motor itu paling laku dan cepat dijual di pasaran. “Selain itu harganya cukup stabil. Untuk jenis matic dihargai Rp1,5 juta sampai Rp1,8 juta dan untuk motor besar dihargai Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per unit,” ujar AKBP Indra.

Dari pengembangan kasus ini, polisi meringkus seorang penadah berinisial SR. Basis operasi penadah ini, wilayah Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat. Dari tangan SR, polisi mengamankan lima sepeda motor berbagai jenis.

Diduga kuat SR inilah penyandang dana kawanan tersebut. “SR ini diduga yang memfasilitasi dan menerima hasil kejahatannya, dari mulai modal, menyiapkan kunci leter T. Bahkan sepeda motor untuk beraksi juga didapat dari SR. Alasan mereka beraksi di wilayah Cirebon, karena dekat dengan penadahnya. Barang dapat langsung dilempar dan jadi uang,” jelas Kapolres. (jpnn)