eQuator.co.id–Sekadau-RK. Dua hari dalam keadaan gawat karena terjangkit virus Rabies, Sentia Resa menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (12/10) sore. Pihak keluarga bocah itu tampak sangat terpukul.
“Waktu mau meninggal itu, pas perawat tengah mengganti infusnya yang habis,” ujar Yuliana Sewan, ibunda almarhum, kepada Rakyat Kalbar, di kamar jenazah RSUD Sekadau, Kamis malam (12/10).
Sentia tutup usia sekitar pukul 17.32. Sebelumnya, warga Dusun Saka Tiga, Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau itu sempat kritis selama dua hari. Virus Rabies telah menyerang otaknya.
Sembari menahan tangis, Sewan melanjutkan, anaknya tidak berbicara sedikitpun. “Dia hanya menggerakkan badannya sekali saja, habis itu langsung tak bergerak lagi,” lirih perempuan berusia 43 tahun itu.
Sewan telah tiga hari terakhir menemani Sentia, yang dirawat di kamar isolasi ruang perawatan anak RSUD Sekadau. “Sejak hari ini (kemarin, red), sudah tidak ingat apa-apa,” tuturnya.
Kepergian buah hatinya tersebut benar-benar memukul Sewan dan suaminya, Bali. Menurut dia, Sentia merupakan pribadi yang ceria dan tergolong pintar.
Abi Kusno, paman korban, memasrahkan diri. “Sudah kehendak tuhan,” ujarnya.
Ia menyatakan, pihak keluarga dan petugas medis telah berusaha semaksimal mungkin. “Kemarin malam kita juga sudah mengundang pastor untuk berdoa,” papar Abi.
Kepergian Sentia ini membuat banyak pihak terpukul. Tak terkeculi Wakil Bupati Sekadau, Aloysius SH Msi, yang menjenguk korban sekitar pukul 16.00. “Kita ikut prihatin dengan nasib warga kita ini,” ujarnya.
Aloy, karib dia disapa, menjenguk korban bersama Ketua TP PKK Sekadau, Kristina Rupinus SPd MSi dan Ketua GOW, Vixtima Hery Supriyanti Aloysius AMd. “Kasihan melihatnya,” tutur Kristina di RSUD Sekadau.
Vixtima berujar senada. “Iya, dia masih terlalu kecil,” ucapnya.
Seperti diberitakan Rakyat Kalbar sebelumnya, Rabu (11/10), Sentia Resa harus dirawat intensif di ruang isolasi ruang perawatan anak RSUD Sekadau, sejak Selasa pagi (10/10). Bocah perempuan ini sakit setelah digigit anjing di rumahnya, dua pekan lalu. Anjing yang menggigit Sentia merupakan peliharaan sang ayah. Ia menggigit saat mau dirantai dan lepas dari tangan sang ayah.
Pihak medis RSUD Sekadau memutuskan untuk langsung merawat inap Setia yang baru dibawa pihak keluarga ke RSUD Sekadau. Ini dilakukan karena kondisi Sentia yang tergolong kritis. Sentia kerap berteriak dan sulit diajak komunikasi, petugas medis terpaksa mengikat kedua tangan bocah kecil ini ke bangsal karena kerap berontak.
Sejak Selasa malam, kondisi Sentia terus memburuk. Ia kritis dan akhirnya meninggal.
“Meninggalnya beberapa saat lalu,” ujar Henry Alpius SKM, Plt Direktur RSUD Sekadau, tadi malam.
Saat berita ini ditulis, jenazah Sentia masih berada di kamar jenaah RSUD Sekadau. Rencananya jenazah akan dibawa ke kampung halamannya, hari ini.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sekadau mengambil sejumlah langkah strategis terkait kasus Rabies ini. Bupati Sekadau, Rupinus SH Msi, telah dilapori bawahannya.
“Saya masih di luar daerah. Ada tugas kantor,” ujarnya via pesan singkat.
Ia menyatakan, petugas medis telah berupaya maksimal. Rupinus memastikan telah menginstruksikan jajarannya melakukan penanganan.
Dan memang, Wakil Bupati Sekadau, Aloysius, saat menjenguk korban memastikan memerintahkan anak buahnya bergerak ke Desa Sunsong.
“Saya sudah minta tim dari Distankanak (Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan) untuk ke Sunsong memvaksin anjing di sana,” ujar Aloy.
Rencananya, vaksinasi dilakukan hari ini. Selain tim dari Distankanak, Aloy juga memerintahkan tim medis untuk ke lokasi.
“Kita minta semuanya turun,” sambungnya.
Permintaan agar tim medis turun ke sana dimaksudkan untuk melakukan pengecekan kepada warga. Sebab, kasus gigitan anjing tidak hanya menimpa Sentia. Seorang rekan Sentia, Titin juga dikabarkan digigit anjing berbarengan dengannya.
“Kita minta yang digigit itu di cek juga. Apalagi ada sapi yang ikut digigit dan mati, dimakan warga. Anjing yang menggigit Sentia juga dimakan. Jadi harus cek semua kesehatan mereka,” tegas Aloy.
Tim dari Pol PP pun telah diperintahkan ikut ke Desa Sunsong. Untuk menertibkan warga pemilik anjing, agar mau anjingnya divaksin.
“Kita minta warga kooperatif, semua anjing harus divaksin,” tandasnya.
Laporan Abdu Syukri
Editor: Mohamad iQbaL