Sekadau-RK. Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan salah satu program pemerintah untuk membantu kelancaran sekolah siswa kurang mampu. Namun dalam penyalurannya, sering tercium isu tidak sedap.
Di beberapa sekolah, penyaluran BSM kerap dibalut isu nepotisme oleh pihak sekolah dalam mengusulkan calon siswa penerima. Hanya beberapa sekolah yang menyalurkannya dengan sungguh-sungguh. Salah satunya di SD Negeri 17, Desa Mungguk, Sekadau Hilir.
“Di kami, tidak ada istilah kompromi apalagi nepotisme dalam penyaluran BSM itu,” tegas Suratno S. Pd, Kepala SD Negeri 17 Desa Mungguk dijumpai Rakyat Kalbar di tempat kerjanya, Sabtu (30/1).
Apa yang disampaikan Suratno itu, memang bukan isapan jempol belaka. Di antara ratusan SD di Kabupaten Sekadau, hanya SD Negeri 17 yang berani mencoret muridnya yang masuk dalam daftar penerima BSM.
“Walaupun tidak bisa kita cairkan atau alihkan ke siswa lain, tetapi ada siswa yang kita coret sebagai penerima BSM. Sebab dari keluarganya, tergolong mampu. Ada yang anak PNS,” papar Suratno.
Dari 290 murid SDN 17 Desa Mungguk, tahun lalu 48 murid yang menerima BSM. Dari jumlah itu, pihak sekolah mencoret 5 nama. Dari lima nama itu, dua murid sekolah, satu murid anak PNS, dan satu murid lagi anak anggota dewan. “Sedangkan satu lagi sudah DO (Drop Out),” rinci Suratno.
Tahun ini, pihaknya akan tetap melakukan pengetatan terhadap murid calon penerima BSM. Data penerima BSM yang dimasukkan ke pusat akan disesuaikan dengan kondisi riil murid dan orangtua atau walinya. “Kalau memang orangtua atau walimuridnya kaya, tidak akan kita rekomendasikan untuk menerima BSM,” tekad Suratno. (bdu)