eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Selasa (26/7), warga Dusun Muisan, Desa Monterado, Kecamatan Monterado, Bengkayang, digemparkan hilangnya seorang anak perempuan bernama Rina Anggraeni. Tak seperti biasa, hingga jam 5 sore, bocah 7 tahun itu tak kunjung pulang ke rumah.
Ayahnya, Rinto, pun panik. Pria berusia 33 tahun ini kalang kabut mencari Rina bersama sejumlah warga di sana. Tak kunjung menemukan, akhirnya ia melaporkan kehilangan anaknya itu ke Markas Polsek Monterado.
Misteri hilangnya Rina terjawab keesokan harinya. Rabu (27/7), sekitar jam 3 sore, siswi Kelas 2 SDN 01 Monterado itu ditemukan tak bernyawa di sebuah kolam setempat.
Kapolres Bengkayang, AKBP Bambang Irawan SIK, membenarkan peristiwa ini. Pihaknya bersama warga dan keluarga korban mendatangi lokasi penemuan jasad Rina dan segera mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.
“Kita berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Monterado untuk pemeriksaan,” tuturnya kepada Rakyat Kalbar, Kamis (28/7).
Namun, keluarga menolak otopsi terhadap jasad Rina. “Ini murni musibah dan kami ikhlas karena sudah kehendak Tuhan,” ujar Sang Ayah, Rinto.
Memang, dalam keterangan petugas medis Puskesmas Monterado, di jasad korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. “Pemeriksaan dilakukan oleh mantri karena dokter tidak ada,” ucap Kapolres Bambang.
Mengantisipasi kejadian ini tak terulang, ia meminta para orangtua lebih intensif mengawasi anak-anaknya. “Apalagi berbagai tindak kejahatan saat ini kerap terjadi terhadap anak dan perempuan,” tandasnya. (Kur)